Seperti kata filsuf Johan Galtung, perdamaian sejati (positive peace) lahir bukan hanya dari ketiadaan perang (negative peace), tetapi dari kehadiran keadilan, inklusi, dan martabat bersama. Dan itu dimulai bukan hanya di pengadilan atau kantor polisi, tapi di warung kopi, di gang sempit, di sekolah, dan di hati setiap warga yang berani memilih empati daripada prasangka.
Referensi
Headline.co.id. (2025). Pedagang Bakwan Kawi di Yogyakarta Ditusuk Saat Berjualan, Polisi: Motif Masih Diselidiki.
Durkheim, . (1893). The Division of Labor in Society.
Geertz, C. (1973). The Interpretation of Cultures.
Galtung, J. (1969). Violence, Peace, and Peace Research.
Bauman, Z. (2000). Liquid Modernity.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI