Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama. I Seorang guru di SMP PIRI, SMA dan SMK Perhotelan dan SMK Kesehatan. I Ia juga seorang Editor, Penulis dan Pengelola Penerbit Bajawa Press. I Melayani konsultasi penulisan buku. I Pemenang III Blog Competition kerjasama Kompasiana dengan Badan Bank Tanah

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ziarah dan Rekreasi Mesra di Jantung Pegunungan Menoreh

12 Oktober 2025   21:31 Diperbarui: 12 Oktober 2025   21:31 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Ibu-ibu berfoto di depan Laguna yang terhalang pemecah ombak, foto: Is Tri)

Dalam perjalanan ini, Mesra tidak hanya berziarah ke gua yang penuh sejarah, tetapi juga membangun kembali jalinan persaudaraan yang selama ini terus berkembang. Dari jalan yang menanjak hingga pantai yang membentang, setiap langkah adalah pelajaran: bahwa kehidupan tak selalu mudah, tapi dengan kebersamaan dan doa, rintangan pun bisa diubah menjadi berkah.

Bagi Mesra, ziarek ini bukan sekadar kegiatan rutin, melainkan wujud nyata dari komitmen untuk menjaga iman, persahabatan, dan harapan, semua terkait dengan keinginan agar setiap anggota bisa terus maju, baik dalam kehidupan spiritual maupun sosial.

"Di gunung ini, kita bertemu dengan Bunda Maria; di pantai ini, kita bertemu dengan diri kita yang penuh semangat. Keduanya adalah tempat untuk mengingat bahwa hidup ini tidak hanya tentang menatap ke depan, tetapi juga tentang menatap ke dalam hati yang penuh cinta," pungkas Alfred.

 

***

 

(tampilan jembatan sisi selatan/arah pantai, dokpri)
(tampilan jembatan sisi selatan/arah pantai, dokpri)

Ziarah dan rekreasi ini adalah bukti bahwa kekuatan sejati bukan hanya dalam doa, tetapi dalam keberanian untuk bersama-sama menapaki jalan yang sulit.

Bagi Mesra, setiap perjalanan ke Gua Maria Lawang Sih adalah pengingat bahwa persahabatan dan iman adalah senjata paling ampuh untuk menghadapi dunia.

Dengan begitu, paguyuban Mesra semakin yakin: meski waktu terus berlalu dan anak-anak telah berada di jalur yang berbeda, persaudaraan yang kita tanam bersama akan terus mengalir seperti air di pegunungan, mengalir selama-lamanya.

Dari hati yang terbuka, untuk kehidupan yang terus mengalir.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun