Dalam perjalanan ini, Mesra tidak hanya berziarah ke gua yang penuh sejarah, tetapi juga membangun kembali jalinan persaudaraan yang selama ini terus berkembang. Dari jalan yang menanjak hingga pantai yang membentang, setiap langkah adalah pelajaran: bahwa kehidupan tak selalu mudah, tapi dengan kebersamaan dan doa, rintangan pun bisa diubah menjadi berkah.
Bagi Mesra, ziarek ini bukan sekadar kegiatan rutin, melainkan wujud nyata dari komitmen untuk menjaga iman, persahabatan, dan harapan, semua terkait dengan keinginan agar setiap anggota bisa terus maju, baik dalam kehidupan spiritual maupun sosial.
"Di gunung ini, kita bertemu dengan Bunda Maria; di pantai ini, kita bertemu dengan diri kita yang penuh semangat. Keduanya adalah tempat untuk mengingat bahwa hidup ini tidak hanya tentang menatap ke depan, tetapi juga tentang menatap ke dalam hati yang penuh cinta," pungkas Alfred.
Â
***
Â
Ziarah dan rekreasi ini adalah bukti bahwa kekuatan sejati bukan hanya dalam doa, tetapi dalam keberanian untuk bersama-sama menapaki jalan yang sulit.
Bagi Mesra, setiap perjalanan ke Gua Maria Lawang Sih adalah pengingat bahwa persahabatan dan iman adalah senjata paling ampuh untuk menghadapi dunia.
Dengan begitu, paguyuban Mesra semakin yakin: meski waktu terus berlalu dan anak-anak telah berada di jalur yang berbeda, persaudaraan yang kita tanam bersama akan terus mengalir seperti air di pegunungan, mengalir selama-lamanya.
Dari hati yang terbuka, untuk kehidupan yang terus mengalir.
Â