Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama. I Seorang guru di SMP PIRI, SMA dan SMK Perhotelan dan SMK Kesehatan. I Ia juga seorang Editor, Penulis dan Pengelola Penerbit Bajawa Press. I Melayani konsultasi penulisan buku. I Pemenang III Blog Competition kerjasama Kompasiana dengan Badan Bank Tanah

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

[sharing] Mengajarkan Nilai Melalui Tindakan, Peran Ayah dalam Menjadi Teladan di Rumah

10 Oktober 2025   13:20 Diperbarui: 10 Oktober 2025   13:20 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengajarkan Nilai Melalui Tindakan: Peran Ayah dalam Menjadi Teladan di Rumah 

Di tengah kesibukan dan dinamika kehidupan keluarga, peran ayah tidak lagi sebatas pencari nafkah. Lebih dari itu, kehadiran dan tindakan nyata seorang ayah mampu menjadi teladan yang mengajarkan anak tentang kasih sayang, kerja sama, dan tanggung jawab.

Kisah seorang ayah yang aktif dan peduli dalam rumah tangga ini adalah cermin bahwa menjadi ayah yang peduli bukan hanya soal rutinitas, tetapi tentang membangun karakter dan menyemai nilai-nilai penting bagi generasi penerus.

Menghidupkan Nilai Melalui Tindakan Sehari-hari

Seorang ayah yang tinggal jauh dari orang tua dan tidak mempekerjakan pembantu rumah tangga, harus mampu menjalankan perannya secara bergantian dengan istrinya. Mulai dari mengurus bayi saat awal kelahiran, membersihkan rumah, mencuci pakaian, hingga menyiapkan kebutuhan keluarga sebelum berangkat kerja. Semua dilakukan dengan penuh cinta dan sukacita, karena tahu bahwa setiap tindakan kecil itu adalah bentuk kasih sayang dan teladan bagi anak-anak.

Contohnya, saat anak pertama lahir, ayah secara langsung mengurus segala kebutuhan selama dua minggu pertama. Malam-malam ia mengepel rumah agar saat pagi hari, keluarga bisa memulai hari dalam suasana bersih dan nyaman. Pakaian bayi, terutama yang pengganti pempers, dicuci di pagi hari agar kering sebelum digunakan lagi.

Saat hendak berangkat kerja, ia akan memastikan semuanya sudah beres (mulai dari makan pagi hingga makan siang) agar istri dan anak tidak merasa berat dan merasa didukung penuh. Bahkan saat malam kalau anaknya rewel, ia akan menggantikan sang istri untuk menemani sang anak dan membiarkan istri istirahat dengan nyaman 1-2 jam atau saat hendak menyusui anak sebelum melanjutkan tidur malam.

Menjadi Teladan yang Menginspirasi

Pengalaman mengurus anak kedua semakin memperlihatkan betapa pentingnya kehadiran ayah dalam kegiatan sehari-hari. Anak-anak melihat dan menyerap apa yang dilakukan orang tua mereka. Termasuk dalam hal antar jemput sekolah, ayah tetap meluangkan waktu meski sudah bisa diserahkan kepada anak untuk membawa motor sendiri. Ada kehangatan tersendiri saat seorang anak merasa aman dan bahagia karena orang tua terkhusus ayah yang mengantarnya.

Suatu cerita mengharukan datang dari seorang sahabat yang bekerja di luar kota. Putranya memaksa ayahnya mengantar sampai di pintu kelas dan dengan bangga memperkenalkan, "Ini ayah saya." Sang ayah yang bekerja di pedalaman Papua, melayani orang dan keluarga di pelosok, tetap meluangkan waktu untuk mendampingi anaknya, karena ia ingin anak merasa dicintai dan dihargai. Melihat itu, sang anak pun bangga dan merasa aman, bahwa orang tua mereka hadir dan peduli.

Membangun Karakter Melalui Kerja Sama dan Peran Aktif

Tidak hanya dalam urusan anak dan rumah, peran ayah sebagai kolaborator dalam pekerjaan rumah tangga juga mengajarkan anak bahwa kerja sama dan solidaritas adalah kunci keberhasilan sebuah keluarga. Ketika ayah turut aktif membantu membersihkan rumah, memasak, atau mengurus keperluan keluarga lainnya, anak-anak belajar bahwa pekerjaan rumah bukan hanya tugas sang mama, tetapi tanggung jawab bersama.

Pengalaman ini menjadi pelajaran berharga bahwa peran ayah tidak hanya sebagai pelindung dan pencari nafkah, tetapi juga sebagai teladan yang mampu menanamkan nilai-nilai positif dalam keluarga. Melalui tindakan nyata, ayah menunjukkan bahwa kasih sayang dan tanggung jawab harus dipraktikkan setiap hari, bukan sekadar kata-kata atau janji semata.

Kesimpulan: Kehadiran Lebih Dari Segalanya

Peran ayah dalam rumah tangga lebih dari sekadar formalitas. Ia adalah sosok yang mampu mengajarkan, memberi teladan, dan menanamkan nilai-nilai penting bagi anak-anak melalui tindakan nyata dan kehadiran yang penuh kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun