Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama. I Seorang guru di SMP PIRI, SMA dan SMK Perhotelan dan SMK Kesehatan. I Ia juga seorang Editor, Penulis dan Pengelola Penerbit Bajawa Press. I Melayani konsultasi penulisan buku. I Pemenang III Blog Competition kerjasama Kompasiana dengan Badan Bank Tanah

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Satu Dekade Laudato Si': Ketika "Energi Bersih" Justru Menimbulkan Konflik di Tanah Air

11 September 2025   20:41 Diperbarui: 11 September 2025   20:41 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menanam pohon, memilah sampah, atau menolak konsumerisme berlebihan bukan lagi tindakan kecil yang sepele. Dalam pandangan Laudato Si', ini adalah bentuk spiritualitas ekologis, cara kita menghormati bumi dan sesama.

Masa Depan yang Lebih Adil

Sepuluh tahun setelah Laudato Si' diterbitkan, Indonesia berada di titik krusial. Kita bisa terus mengejar pembangunan dengan paradigma lama yang hanya menghasilkan konflik dan ketidakadilan. Atau, kita bisa memilih jalan baru, jalan yang menghargai keadilan ekologis, menghormati hak masyarakat adat, dan membangun energi yang benar-benar berkelanjutan.

Kuncinya ada pada pendekatan holistik: menggabungkan kebijakan yang berpihak pada rakyat, teknologi yang ramah lingkungan, dan kesadaran spiritual yang menghargai bumi sebagai "rumah bersama" kita.

Seperti kata Paus Fransiskus, "Kita telah lupa bahwa diri kita sendiri terbentuk oleh elemen-elemen bumi; kita menghirup udaranya dan menerima kehidupan serta kesegarannya dari airnya." Mari kita kembali mengingat hubungan ini, dan membangun masa depan yang lebih adil bagi semua: manusia dan alam.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun