Tak jauh dari lokasi pertunjukan, di belakang aula, terdapat Cening Bagus Oleh-Oleh, tempat favorit wisatawan untuk membeli cenderamata khas Bali. Di sini, para siswa tidak hanya berbelanja, tapi juga mendapat penjelasan dari Pak Gde tentang bagaimana industri oleh-oleh di Bali mempertahankan nilai-nilai budaya sambil beradaptasi dengan perkembangan zaman.
"Ini bukan sekadar toko oleh-oleh, tapi juga tempat pelestarian budaya," jelas Pak Gde. "Lihatlah bagaimana kerajinan tangan Bali dijual di sini, setiap produk memiliki makna filosofis yang mendalam."
Sambil berbelanja, para siswa menikmati makan siang dengan hidangan khas Bali. "Makanan di sini tidak hanya enak, tapi juga mengandung rempah-rempah yang baik untuk kesehatan," komentar Anisa, yang berencana menjadi perawat. "Ini mengingatkan kami pada pelajaran tentang manfaat rempah dalam dunia kesehatan."
Dari Rumahan Ke Industri: Mengulik Rahasia Lulur Tradisional
Hari sebelumnya, tepatnya pada kunjungan kedua ke Bali, rombongan siswa telah mengunjungi UD Sekar Jagat di Jalan Gambuh No. 9 Denpasar. Di sini, mereka mendapat penjelasan lengkap tentang bagaimana usaha rumahan bisa berkembang menjadi industri yang berkelanjutan.
"UD Sekar Jagat berdiri pada awal tahun 2003, tepatnya setelah tragedi Bom Bali pertama," jelas Ibu Hery, salah satu pengurus utama. "Saat itu, Bapak I Ketut Sugianta kehilangan pekerjaan di bidang pariwisata. Bersama Ibu Ni Wayan Lindawati yang memiliki pengalaman membuat lulur dan bekerja di SPA, mereka memulai usaha kecil-kecilan di Jalan Sri Rama Denpasar."
Para siswa terlihat antusias saat Ibu Hery menjelaskan visi misi perusahaan. Visi "Menjadi produsen kosmetik yang produknya tersebar luas di jagat ini" didukung oleh misi yang kuat: membuat kosmetik yang bermanfaat, aman, dan bermutu; menyediakan lapangan kerja; serta menjadi bagian dalam pembangunan perekonomian negara.
Setelah sesi paparan, para siswa diberi kesempatan untuk melihat langsung proses produksi di berbagai ruangan yang telah disiapkan sesuai standar CPKB. Mereka diajak mengunjungi ruang penyimpanan bahan baku, ruang pencampuran (mixing), ruang pengemasan primer (filling), hingga area penyimpanan produk jadi.
"Ini adalah contoh nyata bagaimana dari usaha rumahan sederhana, dengan tekad dan komitmen pada mutu, bisa berkembang menjadi usaha yang memberikan manfaat bagi banyak orang," ujar Ibu Hery.
Sebagai kenang-kenangan, setiap siswa mendapat dua paket lulur sedang, sementara guru pendamping masing-masing mendapat lima paket. Namun yang lebih berharga adalah pelajaran tentang kewirausahaan, ketekunan, dan pentingnya menjaga kualitas produk yang mereka bawa pulang.
Sunset Di Jimbaran: Menghargai Keindahan Alam Sekaligus Belajar Tentang Gaya Hidup Sehat
Malamnya, setelah kunjungan ke UD Sekar Jagat, rombongan siswa dibawa ke Pantai Jimbaran untuk makan malam. Pemandangan matahari terbenam yang memukau diiringi deburan ombak menjadi latar belakang makan malam yang "romantis" bagi para siswa.