Dan dari desa kecil di lereng pegunungan Madagaskar,
angin terus membawa cerita Rano,
bukan karena ia ingin seperti gadis kota,
tapi karena ia telah menjadi versi terbaik dari dirinya sendiri:
gadis desa yang suaranya menggema lebih jauh dari yang pernah ia bayangkan.
Untuk semua Rano di dunia,
yang menulis dari tempat terpencil,
yang bermimpi dari balik keterbatasan,
yang tetap percaya meski tak pernah dianggap:
teruslah menulis.
Karena kadang,
yang paling berharga bukan yang paling terlihat,
tapi yang paling tulus.
Dan kamu,
adalah suara yang dunia butuhkan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI