Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama. I Seorang guru di SMP PIRI, SMA dan SMK Perhotelan dan SMK Kesehatan. I Ia juga seorang Editor, Penulis dan Pengelola Penerbit Bajawa Press. I Melayani konsultasi penulisan buku. I Pemenang III Blog Competition kerjasama Kompasiana dengan Badan Bank Tanah

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Raja Hemat yang Penuh Kontradiksi

11 Februari 2025   20:44 Diperbarui: 11 Februari 2025   20:44 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(olahan qwen 2.5 max, dokpri)

Raja Hemat yang Penuh Kontradiksi

Ada seorang raja yang sangat terobsesi dengan efisiensi anggaran. Setiap pagi, suaranya menggelegar di radio kerajaan, memberikan wejangan tentang hemat dan cermat dalam pengeluaran. Namun, ada satu masalah kecil: kebijakan-kebijakannya sering kali bertentangan dengan apa yang ia ucapkan. Akibatnya, para hulubalang dan penasihat kerajaan harus berpikir keras agar tetap selamat dari amukan sang raja yang kadang-kadang lebih mirip badai daripada pemimpin bijaksana.

Seperti pagi ini, didukung oleh hari yang cerah, Raja Wira Kuncoro duduk di kursi megahnya di studio radio kerajaan. Mikrofon emas berkilauan sudah siap di depannya. Dengan nada penuh semangat, ia mulai berbicara kepada rakyatnya.

"Hai, wahai rakyatku tercinta! Hari ini, aku ingin mengajak kalian untuk lebih hemat lagi. Jangan buang-buang uang untuk hal-hal yang tidak penting. Ingat, setiap sen yang kita hemat adalah investasi untuk masa depan kerajaan kita!"

Suaranya begitu mantap, seolah-olah ia adalah nabi hemat dari zaman modern. Namun, tak banyak orang tahu bahwa tepat setelah siaran itu selesai, Raja Wira memerintahkan pembelian 50 pasang sepatu baru untuk koleksi pribadinya; karena katanya, "Ini demi menjaga martabat kerajaan."

Beberapa hari kemudian, salah satu hulubalang senior bernama Bagus Eman memberanikan diri menghadap sang raja. Ia merasa perlu menyampaikan pendapatnya kepada sang raja tentang ketidaksesuaian antara omongan dan tindakan.

"Yang Mulia," kata Bagus dengan hati-hati, "mungkin akan lebih baik jika kita juga mencontohkan efisiensi dalam pengeluaran istana. Misalnya... mengurangi jumlah sepatu baru yang dibeli tiap bulan?"

Raja Wira langsung menoleh dengan wajah merah padam. Matanya menyala seperti api unggun.

"Apa maksudmu, Hulubalang? Apakah kamu menganggap aku tidak hemat? Apakah kamu ingin menjadi raja kecil yang membangkang?" bentaknya.

Bagus Eman buru-buru membungkuk hormat. "Tidak, Yang Mulia! Saya hanya ingin membantu mewujudkan visi hemat Anda..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun