Dengan nada datar namun menusuk, presiden berkata, "Kalau begitu, kenapa kita tidak beri judul 100 Hari Tanpa Hasil? Itu pasti akan diingat publik."
Para staf terdiam. Beberapa tersenyum kecut, tapi tak ada yang berani menentang.
Akhirnya, proyek biografi itu tak pernah selesai. Rapat demi rapat hanya diisi perdebatan soal judul, sementara sang presiden sudah malas ikut campur. Di luar istana, rakyat hanya bisa mendengar kabar ini dengan geleng-geleng kepala. "Hebat juga, mereka sibuk menulis judul, lupa menulis sejarah."
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI