Mohon tunggu...
Alfin Al Khaezan
Alfin Al Khaezan Mohon Tunggu... Programmer/Fotografer

Saya seorang programmer/developer yang memiliki hobi fotografi.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Fenomena FOMO: Kenapa Kita Takut Ketinggalan?

13 Mei 2025   06:34 Diperbarui: 13 Mei 2025   06:34 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Party Game Playing (Sumber : Pinterest.com/Alexander Kotau)

Di era digital yang semakin terkoneksi, Fear of Missing Out (FOMO) telah menjadi fenomena sosial yang banyak dialami. Perasaan cemas atau takut ketinggalan informasi, acara, atau pengalaman yang dianggap penting ini didorong oleh arus media sosial yang terus bergerak. Foto ini mencerminkan kondisi tersebut---sekelompok orang duduk bersama, namun lebih sibuk dengan layar ponsel mereka daripada berinteraksi langsung.  

Apa Itu FOMO?

FOMO adalah dorongan psikologis yang muncul ketika seseorang merasa orang lain sedang mengalami sesuatu yang lebih menarik, menyenangkan, atau bermakna dibanding dirinya. Perasaan ini semakin diperparah dengan budaya media sosial yang mendorong orang untuk terus membagikan aktivitas mereka secara real-time. Kita melihat teman menghadiri konser, makan di restoran baru, atau mencapai sesuatu yang membanggakan---dan tanpa sadar, muncul rasa khawatir karena tidak ikut serta.  

Dampak FOMO Terhadap Kehidupan Sehari-hari

FOMO dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, dari kesejahteraan mental hingga interaksi sosial. Beberapa dampaknya antara lain:  

1. Kehilangan Fokus dan Konsentrasi

Ketika seseorang terlalu sering memeriksa media sosial, perhatian terhadap aktivitas sehari-hari berkurang, baik dalam pekerjaan, pendidikan, maupun hubungan pribadi.  

2. Kecemasan dan Tekanan Sosial

Rasa takut tertinggal sering kali menyebabkan stres dan perasaan tidak cukup "ikut serta," bahkan ketika sebenarnya seseorang sudah memiliki pengalaman yang berharga.  

3. Gangguan Tidur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun