Mohon tunggu...
Alfonso HD
Alfonso HD Mohon Tunggu... Tutor - Pelajar

Ig: @fonso_h.d

Selanjutnya

Tutup

Politik

Demokrasi Belum Ada di Indonesia?

28 Oktober 2017   06:32 Diperbarui: 6 November 2017   13:36 1658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Lalu yang menjadi kekhasan di Indonesia adalah, perbedaan kaum adat, rasa, agama, dan golongan. Masih saja terjadi kaum mayoritas dan minoritas di Indonesia. Padahal cita-cita luhur demokrasi di Indonesia, salah satunya ingin mewujudkan negara persatuan yang dapat mengatasi paham perseorangan atau golongan. Masih selalu saja banyak pertentangan yang ada di Indonesia karena perbedaan kaum, ras, contohnya saja beberapa partai yang selalu mengkritik karena dia memiliki ras dan agama yang berbeda dan merasa tidak layak untuk masuk kedalam bagian dari pemerintahan padahal dia memiliki potensi untuk membangun Indonesia yang maju dan lebih baik, saya terkadang masih heran dengan tingkah laku seperti itu, tidak memiliki pikiran yang dewasa dan hanya mementingkan kepentingan golongan saja, juga tidak memiliki pikiran untuk membuat Indonesia dan membangun Indonesia menjadi lebih baik. 

Padahal jika dia memiliki potensi untuk membangun Indonesia, mengapa tidak? Kita tidak boleh melihat orang dari satu sisi saja dan juga kita tidak semena mena memiliki kekuasaan dan melarang dia untuk mencalonkan diri, apa dia memiliki hak tersebut? Juga tidak apalagi dengan alasan dia memiliki kaum, ras, dan agama yang berbeda. 

Itu adalah alasan yang sangat tidak logis! Jika kita masih selalu membeda-bedakan antar kaum satu dengan yang lain ataupun agama yang satu dengan agama yang lain, kita tidak akan pernah berkembang dan selalu stuck di satu titik yang lama kelamaan akan membuat Indonesia tertinggal dengan negara lain dan tidak dapat memenuhi cita-cita luhur dari penerapan demokrasi di Indonesia.

 Tidak hanya yang menyangkut kewarganegaraan saja, akan tetapi pelaksanaan demokrasi juga dapat berjalan di bidang hukum, seperti kejujuran hakim dalam menentukan orang yang benar bersalah atau tidak juga hukuman yang diberikan harus setara dengan apa yang telah diperbuat. Kita tahu bahwa ada masalah tentang pejabat yang korupsi memiliki masa tahanan lebih cepat daripada seorang ibu yang sudah tua dan mencuri singkong memiliki masa tahanan yang lebih lama. 

Bahkan kita dapat menganalisa dan mengetahui bahwa kerugian yang dialami rakyat yang dikorupsi oleh pejabat lebih besar daripada ibu yang sudah tua dan mencuri singkong untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, lalu pejabat tersebut apakah mencuri kekayaan hanya sebatas beberapa singkong?! Hal-hal seperti itu patut dipertanyakan, mengapa ibu yang sudah tua tersebut dapat memiliki masa tahanan yang lebih lama? Itu yang namanya negara yang demokrasi?  

Jika hal seperti ini, menurut ssaya dapat dimasukkan kedalam demokrasi berkeadilan sosial dan demokrasi pengadilan yang merata karena ini menyangkut adil atau tidaknya dan tidak pandang buluk darimana ia berasal dan juga apakah pengadilan sudah benar dalam memberikan masa tahanan yang rata? Bukankah seharusnya pengadilan juga dapat melihat dan berpikir bahwa mereka diberi kekuasaan untuk mengatur secara baik, benar, jujur, dan adil untuk mengatur jalannya pengadilan.

Meskipun juga pejabat berasal dari orang yang berada dan memiliki pandangan yang haursnya baik dan dapat dicontoh, jika melakukan kesalahan, maka kita harus sesuai dalam mengikuti peraturan atau hukum yang ada di Indonesia, bukan diringinakan karena dia tidak hanya merugikan satu atau dua orang saja, akan tetapi seluruh daerah yang dirugikan karena kekayaan yang seharusnya untuk seluruh orang, akan tetapi digunakan secara individu oleh pejabat yang serakah dan egois.

 Oleh dikarenakan beberapa alasan tersebut, saya rasa demokrasi di Indonesia masih belum terlaksana, karena masih banyak sekali rakyat yang mempedulikan dirinya sendiri atau egois, serakah, masih berpikiran kekanak-kanakan, dan tidak pernah melihat kedepan untuk Indonesia menjadi lebih baik. 

Menurut saya, memang Indonesia masih belum dapat dinyatakan negara yang baik bukan hanya dalam sistem demokrasinya saja, saya yakin pasti jika ada perubahan dari kita sendiri saja untuk tidak egois, berpikir dewasa, dan selalu memberi pendapat serta alasana untuk membangun Indonesia, lalu dapat berpikir kritis supaya orang-orang buka sakit hati, justru dapat membangun semangat dan motivasi bagi dirinya dan orang lain, lalu memiliki rakyat yang toleran, solider, mementingkan kepentingan bersama daripada pribadi dan tidak membeda-bedakan satu sama lain, saya yakin bahwa Indonesia merupakan negara yang dapat berkembang dengan baik dan pesat lalu juga dapat menjadi contoh bagi negara lain.

Sumber:

(2017, 12 Oktober). Retrieved from

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun