Mohon tunggu...
Alfonsius Febryan
Alfonsius Febryan Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat Teologi 'Fajar Timur'-Abepura, Papua

Iesus Khristos Theou Soter

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bergumul dengan Mahasiswa Semester 6

19 Maret 2020   14:52 Diperbarui: 19 Maret 2020   18:01 3096
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Namun tanggapannya itu membuat aku mengenal bahwa sosok Squidward dalam serial kartun Spongebob Squarepants benar-benar nyata dan cukup realistis. Pernyataan yang didaraskan, kalo bisa kerja besok, kenapa mesti sekarang? Asyik dan sangat tidak terbebani bukan? Wauw... memang teman kelompok yang sangat menginspirasi.

Hadapi dengan riang dan terus bergerak

Ketika menghadapi ini, bagaimana pendapat teman-teman sekalian? Sesungguhnya fenomena ini amat lazim dan sangat akrab dialami oleh tiap-tiap kita para mahasiswa. Setiap kecenderungan yang terpapar dalam aktivitas perkuliahan kadang memang membawa keluhan tersendiri, dan baru disuarakan saat sampai di rumah. 

Tetapi mau bagaimana lagi? Memang merupakan sebuah tuntutan, bukan? Sejatinya menjadi mahasiswa itu merupakan sebuah pengalaman yang menarik, dari situ kita kenal tanggung jawab bersama di dalam kelompok, juga kesatuan dari setiap perbedaan pada pemikiran, serta tanggung jawab menunaikan kedisiplinan waktu. Keluhan memang merupakan hal yang wajar, tapi patut diingat bahwa tugas tetap tidak bisa ditarik kembali lagi pernyataannya. 

Justru yang diperlukan adalah keriangan, tanpa memikirkan itu sebagai beban. Salah satu filsfuf eksistensialis pernah berujar lebih tepatnya Jean Paul Sartre, 'eksistensi mendahului esensi' bahasa gaulnya (l'existence prcde l'essence) dia mengumandangkan hal tersebut memang dalam konteks yang cukup radikal agar berpaling pada kenyataan dibandingkan alam bawah kubur, tetapi jika meminjam ungkapannya pada lingkup perkuliahan semester 6 tentunya akan semakin berfaedah dengan menganalogikannya seperti ini, 'bergeraklah dahulu baru merumuskan kerumitannya' dengan kata lain seorang mahasiswa diarahkan untuk bergerak dan terus berusaha sebelum merumuskan kesulitannya.

Hal inilah yang kiranya mungkin belum tersampaiakan dari manfaat tugas-tugas perkuliahan itu sendiri, yakni agar dengan tugas-tugas tersebut menjadi sebuah cermin bagi mahasiswa untuk meletakkan diri pada arah mana tanggung jawab itu terselesaikan? Sebab sesungguhnya tantangan akan masa depan terlalu banyak untuk dihadapi dan merupakan sebuah misteri bagi himpunan manusia yang masih pada ruang dan waktu ini. Tugas-tugas perkuliahan hanya sedikit dari tanggung jawab kita ke depannya sesaat setelah kita meraih gelar sarjana. 

Untuk itu bergeraklah dengan penuh keriangan, sebagaimana Jean Paul Sartre dalam pemaparan kuliahnya di tahun 1954, menyatakan bahwa L'existentialisme est un humanisme" yang secara garis besar dapat dikatakan bahwa sederhananya, hal ini berarti bahwa tidak ada satu pun hal yang dapat mendikte karakter atau tujuan hidup seseorang; bahwa hanya individu itu sendiri yang dapat mendefinisikan esensinya. Maka ketika menerima tugas-tugas perkuliahan, demikian pula bahwa seorang tengah memberi esensi atau pengertian dirinya di hadapan publik serta seluruh kehidupan perkuliahan itu sendiri, di mana nantinya kelak akan mendefinisikan seluruh dirinya di masa depan.

___

[1] Salah seorang anak  di Panti Asuhan yang setiap kali weekend semester 3-4 yang sempat kudidik untuk belajar SPOK dan bahasa Indonesia yang baik dan benar setiap sabtu malam dan Minggu sehabis Misa Pagi. Ia tinggal di Panti Asuhan, dan berasal dari Kabupaten Intan Jaya. Daerah ini dulunya pernah menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Paniai, dan baru  diresmikan sebagai kabupaten baru oleh Menteri Dalam Negeri Indonesia, Mardiyanto pada tanggal 26 November 2008. 

[2] Jawabku dengan dialek khas Sentani-Papua.

[3] hipwee.comdiakses 3 Februari 2020

Sentani, 1 Maret 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun