oleh : Alfitria Hasanah
Jika yang kau tanyakan
hanya sekadar kabar,
tentu sudah menjadi tradisi jawabannya adalah baik-baik saja.
Tidak, diri tidak berhenti
apalagi berpaling.
Pada keadaannya,
ia hanya sedang memperlambat proses yang ada.
Pada kenyataannya,
ia hanya sedang menikmati segala rasa yang datang.
Diri masih di sini,
bersama pijakan yang tidak lagi
dapat disebut rumah.
Setelah sekian lama terkurung dalam kegelapan yang menyeramkan,
setelah sekian lama terjebak dalam jurang yang begitu menakutkan.
Katakan,
lantas apa yang harus ia lakukan?
Selain abai terhadap berbagai hal
yang selalu menusuk jiwa.
Tentu ia tidak lupa akan siapa dirinya,
barangkali ia hanya tak mengertiÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!