Mohon tunggu...
Alfira Fembriant
Alfira Fembriant Mohon Tunggu... Lainnya - Instagram : @Alfira_2808

Music Director and Radio Announcer STAR 105.5 FM Pandaan Pasuruan East Java (from 2012 until now) 📻

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cinta Monyetku Ternyata Bukan Cinta Sejatiku

23 November 2020   02:50 Diperbarui: 23 November 2020   03:02 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

*

Tapi tunggu dulu, mungkin ini memang sudah takdir Tuhan bahwa kita akan dipertemukan lagi di masa depan.

Terbukti tahun ke-8 pasca lulus dari seragam putih biru, kami dipertemukan oleh Tuhan lewat media sosial facebook. Kita pun saling bertukar nomor telepon, dan terjalin lah sebuah komunikasi berarti di dalamnya hingga membuat kita berdua ada janji untuk bertemu dan jalan berdua.

Saat itu kita berdua saling mencurahkan isi hati yang tidak sempat terungkapkan di masa lalu. Tak terungkapnya perasaan tersebut dikarenakan suatu rasa gengsi dan minimnya mental dalam diri seseorang yang masih ABG.

Apalagi di masa depan yang anggap saja saat bertemu kembali itu masa sekarang, dua sejoli itu sudah sama-sama dewasa. Sehingga untuk persoalan asmara sudah bisa lebih to the point karena sudah banyak pengalaman asmara bersama dengan yang lain sebelum dipertemukan kembali dengan ia cinta monyet yang terbang bebas di masa depan.

Tunggu apa lagi, karena sama-sama sedang sendiri (jomblo), akhirnya kali pertama ada komitmen untuk jalin hubungan yang serius namun masih dalam ikatan seseorang yang disebut Pacar.

Rasanya indah di awal karena bisa terwujud kisah lama bersemi kembali. Namun pelan tapi pasti sempat muncul suatu pikiran "Apakah terlalu cepat untuk menerima cinta seseorang?"

Karena biasanya dalam suatu kisah asmara, seseorang menerima ungkapan cinta dari seseorang lainnya butuh waktu untuk PDKT (pendekatan) tentang sifat, sikap, kecocokan, dan masih banyak lagi lainnya untuk menjadi pertimbangan. Hal ini dibutuhkan agar kita tidak salah dalam memilih orang untuk dijadikan pasangan agar tidak menyesal di belakangnya.

Ketika kita sudah sekali saja bilang "Iya, aku mau jadi pacarmu/istrimu" pada seseorang, hal itu akan mengikat dalam waktu yang lama bahkan sangat lama. Jangan sampai kita dirugikan dengan komitmen tersebut hingga membahayakan diri kita sendiri.

Misalnya baru sadar pacar kita ini orangnya posesif dan suka kasar main tangan atau memukul kita ketika sedang marah. Sedangkan kalau mau mutusin si dia sudah sangat susah, karena selalu di ancam dengan banyak hal yang mempengaruhi kehidupan kita ke depannya.

Nah, kalau sudah seperti ini kan pastinya bahaya dan jelas salah pilih orang untuk dijadikan pasangan. Makanya jangan terburu-buru untuk menerima ungkapan cinta seseorang jika belum kenal betul atau yakin betul bahwa ia adalah yang terbaik bagi anda.

Dalam segala hal, penting anda harus yakin dulu dan jangan sampai ada sedikit saja keraguan. Karena keraguan itu akan membunuh anda secara perlahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun