Pekalongan, 27 Juli 2025 --- Dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan sampah di wilayahnya, Kelurahan Kedungwuni Barat bersama mahasiswa KKN Kelompok 18 UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan melakukan studi banding ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Desa Karangdadap pada Minggu, 30 Juli 2025. Kegiatan berlangsung dari pukul 14.00 hingga 16.00 WIB dan diikuti oleh kader lingkungan, serta sejumlah tokoh masyarakat setempat.
Kegiatan ini bertujuan untuk menambah wawasan dan referensi pengelolaan sampah secara efektif dan berkelanjutan, yang nantinya dapat diterapkan di lingkungan Kelurahan Kedungwuni Barat. TPA Desa Karangdadap dipilih karena telah dikenal memiliki sistem pengelolaan sampah yang lebih terstruktur dan melibatkan partisipasi aktif masyarakat.
Selain perwakilan dari Kelurahan Kedungwuni Barat dan mahasiswa KKN, kegiatan ini juga melibatkan pengelola TPA Karangdadap yang memberikan penjelasan langsung mengenai alur pengelolaan sampah, mulai dari pemilahan, pengomposan, hingga daur ulang sampah anorganik.
Kegiatan diawali dengan sambutan dari pengelola TPA yang menjelaskan latar belakang berdirinya TPA tersebut dan sistem kerja yang diterapkan. Peserta kemudian diajak berkeliling lokasi untuk melihat langsung proses pemilahan sampah, pembuatan kompos, serta penampungan barang-barang bekas yang masih dapat dimanfaatkan.
Dalam sesi diskusi, para peserta tampak antusias mengajukan pertanyaan seputar teknik pemilahan sampah dari rumah tangga, pengelolaan limbah organik, dan strategi pelibatan warga dalam kegiatan kebersihan. Mahasiswa KKN mencatat beberapa praktik baik yang akan mereka rekomendasikan dalam penyusunan program kerja pengelolaan sampah di Kelurahan Kedungwuni Barat.
Koordinator KKN, M. Tsabit Sabilal Khaq, menjelaskan bahwa pengelolaan sampah menjadi salah satu fokus utama program KKN di Kedungwuni Barat karena tingginya volume sampah rumah tangga dan kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya memilah sampah.
"Studi banding ini kami laksanakan sebagai bentuk belajar langsung dari lapangan, agar bisa melihat contoh nyata yang bisa diterapkan di lokasi KKN kami," ujarnya.
Sebagai tindak lanjut, mahasiswa KKN bersama perangkat kelurahan akan menyusun rencana aksi pengelolaan sampah berbasis masyarakat, seperti penyuluhan memilah sampah sejak dari rumah, pembuatan kompos dari limbah organik, dan pengolahan barang bekas menjadi kerajinan bernilai ekonomis.
Dengan terlaksananya kegiatan studi banding ini, diharapkan semangat gotong royong dan kepedulian lingkungan masyarakat Kedungwuni Barat semakin meningkat. Kolaborasi antara pemerintah kelurahan, warga, dan mahasiswa menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
