Penulis: Alfi Ikram
Ketika dunia berubah begitu cepat dan Indonesia menghadapi tantangan multidimensi mulai dari politik identitas, ancaman digital, hingga krisis kepercayaan terhadap institusi publik, maka menjadi ASN tidak cukup hanya sebatas mematuhi aturan. ASN hari ini harus menjadi garda depan dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan dan bela negara secara aktif dan strategis. Ada beberapa aspek yang perlu ditanamkan sejak dari CPNS, yaitu:
- Menanamkan Akar Wawasan Kebangsaan
Pertama mengajak ASN untuk tidak kehilangan jati diri di tengah terpaan isu sektarian, polarisasi politik, dan dekadensi nilai. Pemahaman atas sejarah perjuangan bangsa, empat konsensus dasar (Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika), serta peran ASN sebagai perekat persatuan, menjadi fondasi penting agar ASN tidak hanya tahu siapa dirinya, tapi juga untuk siapa dia bekerja yaitu untuk bangsa Indonesia. Kesadaran ini penting mengingat godaan kepentingan golongan kini kerap menyelinap dalam birokrasi.
- Membaca dan Menjawab Isu Kontemporer
Kemudian menyajikan realitas mutakhir berupa bahaya laten korupsi, narkotika, radikalisme, hoaks, hingga proxy war. Tantangan ini tidak dapat dijawab dengan sikap netral pasif. ASN harus responsif, kritis, dan cakap membaca realitas sosial yang berubah cepat. ASN harus mampu menyaring informasi, menahan diri dari provokasi digital, dan memosisikan diri sebagai aktor penguat nilai-nilai kebangsaan dalam dunia yang rawan disinformasi.
- Kesiapsiagaan (Bela Negara di Era Baru)
Memperluas makna bela negara. Hari ini, bela negara bukan berarti mengangkat senjata, tapi bekerja dengan disiplin, melayani dengan tulus, dan menjaga integritas dalam menjalankan tugas. Kesiapsiagaan yang dimaksud bukan hanya kesiapan fisik, tetapi juga mental, etika, dan loyalitas terhadap konstitusi. ASN yang sehat, adaptif, dan kuat secara spiritual akan menjadi modal utama dalam menjaga stabilitas dan pelayanan publik yang adil serta bermartabat.
- ASN sebagai Pilar Harapan Bangsa
Dalam era ketidakpastian global, ASN bukan sekadar pelayan administratif, tetapi penjaga arah moral bangsa. Jika CPNS menjalankan secara sungguh-sungguh, hal ini dapat membentuk aparatur sipil yang tidak hanya kompeten, tapi juga berkarakter dan siap menghadapi perubahan. Maka sangat penting, agar pelatihan ini tidak berhenti pada seremoni atau formalitas, tetapi ditindaklanjuti dengan internalisasi nilai dalam praktik kerja harian.
ASN adalah wajah negara di mata rakyat. Jika wajah itu ramah, bersih, dan sigap, maka kepercayaan publik akan tumbuh. Namun jika wajah itu kaku, birokratis, atau bahkan koruptif, maka hancurlah semangat bela negara itu sendiri. Karena itu, masa depan Indonesia tidak hanya ditentukan oleh siapa yang duduk di parlemen atau istana, tapi juga oleh siapa yang melayani di balik meja pelayanan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI