Mohon tunggu...
Alfi Ashlihah
Alfi Ashlihah Mohon Tunggu... -

Uin Maliki Malang Angkatan 2013

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Nafsu Syetan tak Mengenal Siapapun

18 Maret 2015   07:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:29 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sebut saja “Neng Azmi” sebutan Neng tidak asing lagi di kalangan pondok pesantren salafiyah, sebutan itu khusus di tujukan kepada putri maupun keturunan dari kyai. Keluarga kyai sudah pasti terhormat, terpandang, tersanjung dan disegani masyarakat disekitar tentunya. Namun nafsu syetan sesungguhnya ada dimanapun, sekalipun kyai atau putri dari keturunan sang kyai pun bisa melakukan hal-hal yang tidak bermoral karena nafsu syetan yang memang tak memandang siapapun, sekalipun keluarga dari seorang kyai.

Neng azmi adalah putri tunggal dari kyai pengasuh salah satu pondok pesantren besar di kota jawa timur. Yang mana satu satunya harapan tunggal dari sang kyai untuk mendidik dan menjadikan putrinya sebagai seorang wanita yang sholihah dan mampu meneruskan sang kyai dalam mengasuh podok pesantren.

kurang lebih 20 tahun usia putri dari kyai tersebut, ia pun mulai menginjakkan kaki di kota pendidikan yaitu kota Malang, maksud hati seorang kyai untuk mensekolahkan putri tunggalnya tersebut ke jenjang yang lebih tinggi yaitu di perguruan tinggi.

Pepatah mengatakan, “cinta itu buta”, yaa begitulah sepertinya yang dialami oleh neng azmi pada waktu itu, cinta tak mengenal siapapun, sekalipun putri sang kyai. Neng azmi pun mulai merajut kasih, menjalin kisah cinta dengan seorang pria, tidak lama kemudian dua insan itu pun pacaran, dan akhirnya sang kyai mengetahui dan melarang putrinya menjalin hubungan yang jelas dilarang oleh agama (haram). Akan tetapi sekali lagi nafsu syetan tidak menganl siapapun! entah itu (Neng azmi) putri tunggal dari kyai.

Percintaan pun mulai di jalin walaupun harus dengan cara sembunyi sembunyi. Pada akhirnya, suatu ketika dua insan itu pun melakukan hal yang dilarang oleh agama atau sebut saja berzina. Sungguh disayangkan dan mengharukan ketika seorang putri tunggal dari kyai melakukan hal yang tidak bermoral.

Pada akhirnya, ketika neng azmi mengetahui bahwa ia mengandung anak dari hasil perbuatan zinanya, kehamilan pun mulai berjalan 2 bulan, 3 bulan. Neng azmi mulai berupaya untuk menggugurkan janin yang di kandungnya/sebut saja calon cucu dari kyai besar di jawa timur, hanya karena neng azmi ingin menjaga nama baik keluarganya, dia punrela membunuh calonbayi yang tidak berdosa itu. Sungguh miris dan memalukan.

Segala upaya di lakukan oleh neng azmi untuk menggugurkan janin yang ada dalam perutnya, segala macam obat obatan ia minum dalam dosis yang sangat tinggi, jamu yang membahayakan sekalipun ia minum, kopi yang mengandung kafein pun ia konsumsi dengan tidak sewajarnya, hingga makanan makanan yang busuk seperti tahu busuk, tempe busuk, ikan busuk, telor busuk, bahkan sayur busuk pun semuanya ia konsumsi demi tujuan yang ingin di capainya yaitu menggugurkan calon bayi yang dikandungnya.

Pada akhirnya tuhan berkehendak untuk tetap memberi kesempatan si bayi itu tumbuh dan berkembang hingga lahir kedunia. Tetapi apa yang terjadi? Si bayi pun mengalami gangguan pada anggota tubuhnya, sebut saja gangguan kelahiran akibat upaya upaya sang ibu dalam menggugurkan si bayi.

Bayi itupun memiliki kulit yang tidak sewajarnya bayi bayi yang lain, yaitu terdapat sisik menyerupai sisik ikan pada kulitnya, yang di dalam sisik tersebut terdapat semacam minyak yang mengeluarkan bau tidak sedap, yang mana itu dinamakan gangguan pada kelahiran yang di akibatkan oleh beberapa upaya yang disebutkan di atas tadi yaitu :

1.Dosis (penggunaan obat yang meningkat dan mengakibatkan efek yang meningkat pula)

2.Makanan yang tidak layak untuk dikonsumsi (makanan tidak bergizi)

3.Mengkonsumsi Kopi yang dengan tidak sewajarnya meminum kopi.

Sedikit cerita yang saya ambil dari kisah nyata untuk menambah wawasan anda. Semoga bermanfaat.!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun