Komitmen dan Rencana Aksi ke Depan
Keberhasilan di Pasar Jebres memicu semangat untuk melakukan replikasi di pasar lain, terutama di Pasar Gede yang telah menyatakan minatnya. Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Gede mengungkapkan mengalami peningkatan timbulan sampah hingga harus menambah jumlah gerobak pengangkut. Pasar ini menghasilkan satu hingga dua truk sampah setiap hari, dan terdapat keluhan mengenai air lindi yang mencemari lingkungan saat proses pengangkutan.
"Saya kira praktik baik yang sudah dilakukan para stakeholder di Pasar Jebres ini juga dilakukan di Pasar Gede, karena jujur di Pasar Gede ini kami kebingungan karena sampah itu selalu menumpuk di sebelah timur pasar dan baunya itu mengganggu. Apalagi saat musim panen buah itu bisa sampai 2 truk sampahnya. Nah kami harap para stakeholder disini juga bisa membantu kami dalam menyelesaikan permasalahan sampah disana ." Ungkap Jumadi Ketua Paguyuban Pasar Gede.
Oleh karena itu dari diskusi multi-pihak ini merumuskan beberapa langkah strategis ke depan:
- Regulasi Pengurangan Sampah: Pemerintah berencana menyusun Peraturan Walikota (Perwali) tentang Pembatasan Plastik Sekali Pakai (PSP) yang akan digodok bersama tenaga ahli dan ditargetkan untuk diusahakan pada 2026.
- Kawasan Tertib Sampah (KTSa): Diusulkan pembentukan Perwali mengenai KTSa, di mana Pasar Jebres dapat menjadi nominator untuk kawasan percontohan.
- Tanggung Jawab Produsen: Mendorong tanggung jawab produsen (Corporate Social Responsibility) untuk memberikan kompensasi atas sampah kemasan yang mereka hasilkan turut dibahas.
- Forum Berkelanjutan: Terdapat usulan agar forum diskusi multi-pihak ini dapat diadakan secara rutin untuk mengawal implementasi program dan kebijakan secara berkelanjutan.
- Replikasi: Ada upaya untuk mereplikasi praktik baik yang ada di Pasar Jebres ke beberapa pasar lain seperti Pasar Legi dan Pasar Gede.
- Â Kolaborasi yang solid antara pemerintah, Gita Pertiwi, dan komunitas pasar di Surakarta ini menjadi sinyal positif. Dengan menjadikan Pasar Jebres sebagai cetak biru, kota ini berada di jalur yang tepat untuk menciptakan sistem pengelolaan pasar yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Kolaborasi yang solid antara pemerintah, Gita Pertiwi, dan komunitas pasar di Surakarta ini menjadi sinyal positif. Dengan menjadikan Pasar Jebres sebagai cetak biru, kota ini berada di jalur yang tepat untuk menciptakan sistem pengelolaan pasar yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI