Mohon tunggu...
Healthy

Merasa Jatuh Saat Tidur "Hypnic Jerk"

3 September 2017   14:22 Diperbarui: 3 September 2017   14:55 3817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Hypnic Jerk adalah sebuah rasa kaget atau efek sensasi seolah-olah terjatuh saat tidur. Di dalam mimpi, seakan sedang berjalan kemudian terjatuh dari sebuah gedung yang sangat tinggi atau jurang yang dalam. Hypnic Jerk itu terjadi pada tahapan Polisomnografi, yaitu sebelum masuk ke tahapan mimpi.

Hypnic Jerk terjadi pada seseorang yang kurang tidur atau tebangun saat seharusnya mereka tertidur. Perlu diketahui bahwa saat tidur otot tubuh menjadi lemas dan mengendur. Pada saat tertidur, gelombang otak akan bekerja lebih lambat dan gerakan tubuh yang tersentak itu merupakan akibat dari tubuh yang lelah sehingga tidak melalui tahapan tidur normal.

Teori lama menyebutkan bahwa Hypnic jerk adalah kebiasaan turun temurun dari manusia purba. Dahulu kala, manusia purba memiliki kebiasaan tidur di atas pohon. Saat terlelap tidur mereka sering merasakan tubuhnya akan terjatuh, kemudian refleks terbangun itulah yang terjadi untuk mempertahankan posisi tidur mereka di atas pohon.

Namun, sebenarnya saat tertidur otak kita sedang diperebutkan oleh dua sistem saraf. Yang pertama, ventrolateral preoptic nucleus (VLPO) yang bertugas untuk mengatur rasa kantuk. Yang kedua adalah reticular activating system yang berusaha mengatur rasa bangun kita. Kedua sistem saraf ini saling tarik menarik untuk mengontrol rasa kantuk dan bangun kita. Kemudian saat saraf VLPO berusaha untuk menidurkan kita, belum sepenuhnya reticular activating system ternonaktifkan. Akibatnya, saat reticular activating system tersebut sedikit aktif kembali, menyebabkan kita terbangun dengan rasa seperti akan jatuh.

Jadi, Hypnic Jerk bukanlah warisan turun temurun dari manusia purba yang senang tidur di atas pohon. Melainkan, karena adanya dua sistem saraf yang saling memperebutkan kerjanya. Selain itu, waktu tidur juga mempengaruhi Hypnic jerk terjadi. Usahakan tidur dengan keadaan rileks agar sistem saraf otak dapat bekerja secara optimal.

Daftar Pustaka                        :

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun