Mohon tunggu...
Meirri Alfianto
Meirri Alfianto Mohon Tunggu... Insinyur - Seorang Ayah yang memaknai hidup adalah kesempatan untuk berbagi

Ajining diri dumunung aneng lathi (kualitas diri seseorang tercermin melalui ucapannya). Saya orang teknik yang cinta dengan dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pensiun Bukan Berarti Selesai Pengabdian

13 Agustus 2021   12:42 Diperbarui: 13 Agustus 2021   12:42 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pensiun. Gambar: Geralt dari Pixabay

Bapak saya memang sedari dulu gemar berkebun. Mulai dari menanam hingga merapikan tanaman yang ada. Makanya dulu dirumah kami banyak pepohonan buah-buahan. 

Berkebun untuk beliau adalah sarana untuk melepaskan kepenatan. Namun karena sudah berumur maka tentu saja tidak seperti dulu lagi. Kalau sudah capek ya istirahat. Esok pagi mulai kembali.

4. Mengelola usaha pasca pensiun

Sebagian orang mungkin sudah menyiapkan diri dengan berinvestasi untuk hari tua. Ketika pensiun, waktu bisa fokus digunakan untuk mengelola atau merawat usaha yang ada seperti kos-kosan, toko kelontong, dan lain sebagainya. 

Menurut penuturan bapak, mengerjakan usaha sederhana merupakan bentuk kemandirian orang tua yang tidak ingin merepotkan anak.

***

Aktivitas usai pensiun sesungguhnya bukan saja semata-mata untuk mengisi waktu. Menurut bapak, aktivitas ini juga berfungsi untuk menjaga kesehatan fisik dan mental.

Saya selalu mengatakan ini kepada Bapak. Harapan saya untuk bapak sederhana: bisa menikmati masa tua dengan bahagia. Hal positif apapun yang bisa dikerjakan, asalkan senang monggo dilakukan. 

Yang penting harus ingat untuk selalu menjaga kesehatan. Fisik tentu berbeda dengan saat masih muda. Harapan terbesar anak untuk orang tua adalah orang tua berumur panjang sehingga bisa melihat anak cucu sukses. Saya kira, ini adalah kebahagiaan terbesar untuk orang tua.

Terimakasih dan salam.

Sumber: cerita bapak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun