Mohon tunggu...
Meirri Alfianto
Meirri Alfianto Mohon Tunggu... Insinyur - Seorang Ayah yang memaknai hidup adalah kesempatan untuk berbagi

Ajining diri dumunung aneng lathi (kualitas diri seseorang tercermin melalui ucapannya). Saya orang teknik yang cinta dengan dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Greysia/Apriyani Raih Emas, Berikut Tradisi Emas Bulutangkis di Olimpiade

2 Agustus 2021   17:01 Diperbarui: 2 Agustus 2021   17:30 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bangga bukan main!

Keberhasilan ganda putri Greysia Polii dan Apriyani Rahayu meraih medali emas bulutangkis Olimpiade Tokyo terasa amat membanggakan. 

Begitu mengharu biru, begitulah perasaan para pecinta bulutangkis tanah air menyambut kemenangan mereka. Betapa tidak, keberhasilan ini sekaligus mengakhiri penantian emas Indonesia di ajang Olimpiade Tokyo 2020. 

Yang lebih membanggakan lagi, Greysia/Apriyani merupakan ganda putri Indonesia pertama yang berhasil merebut emas Olimpiade. 

Terasa sangat spesial karena selama ini sektor ganda putri Indonesia bukanlah sektor andalan. Ganda putri masih kalah pamor dibandingkan sektor tunggal putra, ganda putra dan ganda campuran yang sudah terlebih dulu mengibarkan merah putih di arena Olimpiade. 

Maka kita berharap kesuksesan Greysia/Apriyani merupakan momentum kebangkitan bulutangkis di sektor putri.

Greysia/Apriyani memang luar biasa. Mereka layak menjadi juara. Datang dengan tidak diunggulkan, keduanya tampil heroik selama gelaran Olimpiade Tokyo. 

Mereka membalikkan semua prediksi. Unggulan pertama dan kedua mereka jungkalkan. Unggulan pertama asal Jepang, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota mereka taklukkan di kandang sendiri. Pasangan harapan tuan rumah itu kalah di partai ketiga penyisihan grup dengan tiga gim 24-22, 13-21, dan 21-8. Hasil yang membuat Greysia / Apriyani keluar sebagai juara grup A. Lalu secara luar biasa, Chen Qingchen/Jia Yifan yang merupakan unggulan kedua berhasil mereka tumbangkan di final dua gim langsung 21-19 dan 21-15. Dengan demikian Fix, mereka pantas juara!

Keberhasilan juara Greysia/Apriyani melanjutkan tradisi tinta emas bulutangkis Indonesia di ajang turnamen terbesar sejagad, Olimpiade. Bulutangkis memang masih menjadi satu-satunya cabang olahraga yang bisa mempersembahkan medali emas bagi kontingen Indonesia. 

Rentetan tradisi emas bulutangkis dimulai pada gelaran Olimpiade Barcelona 1992. Saat itu, pasangan emas Susy Susanti dan Alan Budikusuma sukses mengawinkan medali emas bagi kontingen Indonesia. Susy Susanti mempersembahkan emas di tunggal putri setelah mengalahkan pebulutangkis Korea Bang Soo Hyun. Sementara Alan Budikusuma mengalahkan sesama wakil Indonesia Ardy B. Wiranata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun