Mohon tunggu...
Meirri Alfianto
Meirri Alfianto Mohon Tunggu... Insinyur - Seorang Ayah yang memaknai hidup adalah kesempatan untuk berbagi

Ajining diri dumunung aneng lathi (kualitas diri seseorang tercermin melalui ucapannya). Saya orang teknik yang cinta dengan dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

6 Renovasi yang Biasanya Perlu Dilakukan Saat Membeli Rumah Subsidi

20 Juni 2021   12:14 Diperbarui: 22 Juni 2021   11:46 2248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi rumah subsidi| Sumber: Dokumentasi PPDPP Kementerian PUPR via Kompas.com

Rumah merupakan kebutuhan utama selain sandang dan pangan. Membeli rumah menjadi dambaan setiap orang khususnya bagi mereka yang sudah menikah. Namun harga rumah yang semakin membumbung tinggi membuatnya sulit dijangkau dijangkau. 

Khususnya bagi para milenial. Maka pemerintah melalui Kementerian PUPR menyiapkan skema pembelian rumah subsidi agar harganya bisa dijangkau oleh masyarakat luas. Akhirnya rumah subsidi pun menjadi sangat populer. Rumah subsidi menjadi pilihan utama bagi banyak pembeli pemula.

Namun harga yang murah membuat rumah subsidi memiliki kelemahan. Saya sendiri dulu sebelum akhirnya membeli gubug yang saya tempati sekarang, sempat melakukan survei ke beberapa komplek perumahan rumah. 

Ada beberapa komplek rumah subsidi yang saya lihat. Rumah subsidi pada umumnya memang terletak jauh dari pusat keramaian kota. 

Saya melihat keseluruhan struktur rumah dan bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan rumah. Namun saya mundur teratur. Kualitasnya tak sesuai ekspektasi. Ada beberapa catatan yang wajib dibenahi sebelum bisa menempati rumah tersebut.

Nah bagi para pembaca yang mungkin hendak membeli rumah subsidi, artikel ini mungkin bermanfaat. Catatan ini saya ambil berdasarkan pengalaman saya pribadi dan dari beberapa kawan yang sudah membeli rumah subsidi. 

Ketika membeli rumah subsidi, umumnya ada 6 renovasi yang wajib untuk dilakukan.

Ilustrasi rumah subsidi. Gambar: cnbcindonesia.com
Ilustrasi rumah subsidi. Gambar: cnbcindonesia.com

1. Pembuatan dapur

Umumnya bagian belakang rumah masih plong. Belum ada dapur. Tersedia sedikit area yang diperuntukkan untuk dapur. Maksimal hanya ada wastafel tanpa atap. 

Untuk tinggal bersama keluarga tentunya Anda membutuhkan dapur sebagai tempat masak-memasak. 

2. Pelebaran septic tank

Volume septic tank yang kecil membutuhkan pelebaran sehingga Anda tak perlu bongkar-bongkar lagi kedepannya. Soalnya septic tank biasanya terletak dibagian depan rumah (teras). 

Ketika teras sudah terbangun, nantinya akan kerja dua kali kalau ingin melebarkan septic tank. Jadi lebih baik sekaligus dilebarkan diawal sebelum menempati.

3. Pemasangan kanopi rumah

Pada bagian depan rumah subsidi umumnya juga masih plong. Belum ada iyup-iyupan atau tempat berteduh. Makanya anda perlu memasang kanopi untuk melindungi dari hujan serta panas. 

Kanopi terdiri dari beberapa pilihan bahan. Semakin mahal bahan semakin bagus. Kenyamanan disini menjadi penting. Beli kanopi murah spandek biasa risikonya berisik saat turun hujan. Belilah yang kualitasnya bagus, kokoh, dan tidak berisik.

4. Pembuatan teras

Menyambung kondisi depan rumah yang masih kosong, maka Anda perlu membuat teras sendiri. Apa pentingnya memiliki teras? Untuk tempat Anda bersantai dan menerima tamu. 

Teras juga memiliki kegunaan untuk mempercantik rumah. Adanya teras juga dapat membuat rumah Anda terlihat lebih lega sehingga semakin nyaman ditempati.

5. Menambah kedalaman sumur bor sebagai sumber air.

Nah, pengalaman di daerah saya banyak rumah subsidi yang belum memiliki sumber air. Contohnya PDAM. Ini yang perlu Anda cari tahu saat akan membeli rumah. 

Airnya pakai apa dan darimana. Biasanya pengembang akan menyarankan calon pembeli menggunakan pompa. Namun kedalaman yang tersedia belum mencukupi. 

Umumnya kedalaman yang disiapkan baru mencapai 8-10 meter. Untuk ukuran Jabodetabek, kedalaman segitu belum cukup untuk mendapatkan air apalagi air bersih.

Maka solusinya anda harus menambah kedalaman sumur bor. Umumnya kedalaman harus ditambah antara 30-40 meter. Dewasa ini banyak jasa pengeboran sumur yang tersedia . Harga yang ditawarkan variatif antara 6-8 juta rupiah.

6. Mengganti pintu, jendela, keramik maupun material lain (kondisional)

Kalau ini tidak selalu alias kondisional. Tergantung bagaimana kondisi rumah dan spesifikasi bangunan yang dipakai. Tetapi saya sendiri pernah survey disalah satu lokasi rumah subsidi yang kondisinya amat memprihatinkan. Padahal masih baru dan belum ditempati. 

Kondisi material pintu dan jendela sudah mulai dimakan rayap. Lalu keramik di sana-sini ada yang terangkat. Kondisi yang membuat saya berpikir bahwa ini membutuhkan perombakan besar.

---

Demikian tadi 6 renovasi yang umumnya perlu dilakukan pada saat anda membeli rumah subsidi. 

Jadi sedikit saran saja, kalau anda hendak membeli rumah subsidi jangan hanya berpikir menyiapkan DP atau uang mukanya saja. Melainkan pikirkan juga biaya untuk renovasi sampai rumah siap untuk dihuni. Karena biaya renovasi itu tidak sedikit, cukup menguras kantong.

Sedikit sharing, saya sendiri akhirnya tak jadi membeli rumah subsidi karena beberapa rumah yang saya survei tidak sesuai ekspektasi dan letaknya yang jauh dari tempat kerja. 

Saya membeli rumah komersil. Ada beberapa renovasi yang tetap saya lakukan. Karena pada umumnya memang rumah masa kini tidak dilengkapi dengan dapur, teras, dan kanopi. 

Jadi saya pun melakukan renovasi sendiri. Harga rumah komersil memang lebih tinggi. Namun bedanya spesifikasi bangunan lebih baik. Letaknya pun lebih strategis. 

Rumah subsidi menjadi alternatif dan solusi untuk memiliki hunian dengan dana yang terbatas. Adanya kekurangan di sana-sini bisa dipahami karena harganya yang relatif murah. 

Lantaran rumah itu untuk tempat tinggal kita sendiri dan ditempati dalam waktu lama maka sudah selayaknya kita membuat rumah yang nyaman untuk ditinggali.

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun