Pegawai semacam ini akan disukai oleh bos. Tetapi apakah bekerja keras tanpa mengenal waktu itu baik? Menurut saya sih baik untuk kantong tetapi tidak bagi kesehatan dan hubungan keluarga.Â
Lho, bukanlah istri dan anak senang bila ayah atau suaminya menghasilkan uang banyak? Ya pasti senanglah. Mana mungkin tidak. Tetapi apakah mereka akan bahagia apabila suami sebagai kepala keluarga tidak pernah memiliki waktu untuk keluarganya. Jangan lupakan juga masalah kesehatan yang mungkin timbul akibat dari pola hidup yang tidak seimbang.
Inilah pentingnya menjaga keseimbangan dalam bekerja.
Menjaga kesehatan diri
Orang yang gila kerja cenderung memiliki waktu istirahat yang kurang. Biasanya akan diikuti pula oleh pola makan dan olahraga yang tidak teratur. Hal yang demikian tentu akan membawa pengaruh pada kesehatan si pekerja.
Menjaga kesehatan mental
Wih, serius banget. Bawa-bawa mental segala. Emang bisa berpengaruh pada kondisi kejiwaan? Why not? Tentu saja bisa. Mudahnya ketika seseorang tidak pernah menyempatkan untuk refresh, kondisi psikisnya mungkin terganggu. Cepat marah, tidak tenang, banyak pikiran.Â
Ini karena tingkat stresnya naik. Jadi tak ada salahnya untuk melakukan refreshing sejenak. Berhenti sejenak dari seluk-beluk aktivitas pekerjaan yang padat.Â
Refreshing tiap orang itu berbeda-beda bukan? Ada yang piknik, ada yang dengan memelihara ikan, ada yang gowes, ada yang sibuk dengan tanaman hias, ada yang bepergian keliling kota, bermain dengan anak, dan sebagainya. Intinya semua kegiatan yang membuat otak menjadi segar kembali. Lakukanlah.
Konsentrasi kerja tetap terjaga
Kalau orang Jawa bilang "ngademke pikiran (mendinginkan pikiran) ". Maksudnya otak itu harus beristirahat. Jangan dipaksa untuk berputar terus.Â