Walau demikian, mereka tinggal rukun dan damai. Meski Ibu grandma saya yang paling galak diantara istri istri kakek, tapi mereka saling memahami satu sama lain. Sehingga konflik yang kemungkinan akan terjadi bisa diminimalisir sedini mungkin.Â
Saya sangat puas. Akhirnya tanda tanya besar itu terjawab sudah. Tapi sayang, jawaban dari pertanyaan itu tidak bisa saya kaji lebih dalam. Karena yang bersangkutan sudah perpulang kembali ke pangkuan Tuhan. Padahal, ada banyak pertanyaan baru yang akan sangat menarik bila dijawab oleh grandma. Seperti, bagaimana rasanya punya banyak ibu? Rasanya punya saudara tak se-ibu? Bgaimana perlakuan bapak pada anak anaknya? Apa ada perlakuan khusus pada anak tertentu? Dan banyak pertanyaan sejenis lainnya.Â
Hufff... Apa mau dikata. Hal semacam ini sudah tertulis di garis tangan. Semua pasti melaluinya. Menangisinya tak berbuah apa apa. Ingin rasanya berandai andai. Tapi berandai andai  bagian tipu daya iblis. Menuntun subjeknya menyalahkan keadaan. Tak patut.
Akhir kata, semoga nenek ditempatkan di tempat yang paling baik, berkumpul dengan orang orang sholeh, menjadi orang yang berada di barisan Rasulullah, di kabulkan setiap permintaan permintaannya. Amin..Â
Tenang di sana granma