Mohon tunggu...
Suryana Alfathah
Suryana Alfathah Mohon Tunggu... Freelancer - Santrizen Millenial

Kaum rebahan ras terkuat kedua di bumi

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Review Novel Dua Dini Hari: Sebuah Konspirasi Tengah Malam

29 Juni 2021   20:44 Diperbarui: 25 Februari 2022   18:34 2495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Judul: Dua Dini Hari
Penulis: Candra Bientang
Penerbit: Noura Books
Jumlah Halaman: 248 hlm
ISBN: 978-602-385-958-0

Sinopsis
Tiga anak jalanan ditemukan tewas, tergantung di pinggir flyover kawasan Jatinegara. Satu mayat lagi menyusul, kali ini terlilit kabel tiang listrik. Penyelidikan dimulai dengan enggan, para polisi bertindak meski jauh dari kata maksimal. Pemikiran semua orang sama, mereka hanya gelandangan, lebih baik disingkirkan. Seolah ada yang bertekad membersihkan jalanan, mengurangi masalah pelik kota. Namun, benarkah anak-anak itu pantas mati? Dengan cara seperti itukah mereka layak dilenyapkan? Siapakah psikopat yang melakukan semua kegilaan ini?

Review
Ini Novel Thriller - Criminal - Detektif yang pertama saya baca. Sebelumnya saya pikir gak ada penulis Indonesia yang menulis cerita tentang detektif dan thriller, namun setelah saya menemukan judul buku ini di salah satu booktuber Indonesia, akhirnya saya tertarik untuk membaca. Kebetulan saya juga memang suka sama hal2 berbau misteri dan detektif. Karena memberikan efek "ketegangan" dan "penasaran". Di masa pandemi ini, sudah banyak film yang saya tonton, sudah banyak anime yang saya ikuti, dan saya bosan. Akhirnya saya menemukan sesuatu yang baru, yaitu buku. Dan genre nya pun tak jauh beda dengan genre film kesukaan saya, yaitu thriller-mystery-detective.

Buku ini menceritakan tentang suatu kejadian ditemukannya mayat2 yang digantung di pinggir flyover, disusul satu mayat lagi yang dililit kabel tiang listrik. Semuanya masih anak2 dan tentu mereka adalah anak jalanan. Sinopsisnya sangat menarik, dengan penegasan "benarkan mereka pantas mati?"

Buku ini memiliki gaya penulisannya yang sangat asik hingga saya terlarut dalam cerita. Pada bab awal kita dikenalkan dengan seorang wanita freelance, bernama Kanti. Dia tinggal di sebuah kost2 an sederhana. Dia diceritakan adalah seorang yang depresif, sedikit gangguan mental dan tertutup. Kemudian kita dikenalkan juga dengan seorang anak polisi yang bernama Elang. Dia diceritakan sebagai seorang yang sok2 an dan banyak gaya, berlagak seperti detektif yang melakukan sesuatu dengan tanpa pikir panjang.

Kemudian cerita dilanjut dengan memperkenalkan beberapa tokoh, seperti pemilik Kost an tempat Kanti tinggal, pemilik toko roti dan karyawaannya, penjaga kasir temannya Elang, penjaga Cafe, dan beberapa tokoh polisi serta tokoh yang tinggal disekitar Kanti tinggal.

Hal yang menarik dari buku adalah jalan ceritanya yang menurutku sulit ditebak. Siapapun bisa menjadi pelakunya. Karena pada bagian2 awal di kisahkan sedikit tentang beberapa tokoh.

Mulai ke pertengahan cerita, kisahnya makin menegangkan dan membuat penasaran. Dipicu oleh kematian Rudi, penjaga kasir supermarket, sekaligus sahabat kecil Elang.

Elang yang berlagak seperti detektif pun mulai melakukan penyeledikan sendiri. Dia mengetahui bahwa polisi menyembunyikan sesuatu. Ia mengetahui fakta bahwa kondisi tiga mayat yang ditemukan ternyata telah lebih dari beberapa hari. Kenapa polisi menyembunyikannya?

Lalu ia pun bertemu dengan Kanti di cafe milik teman Elang ketika mereka sedang mengobrol perihal kasus ini. Elang pun akrab dengan Kanti.

Kematian Rudi membuat Elang terpukul. Ia pun curiga kalau kematian Rudi ada kaitannya dengan kasus anak jalanan ini. Akhirnya ia pun mencari tau. Kemudian misteri semakin menarik dengan datangnya Kanti ke kantor polisi. Ia menceritakan bahwa ia merasa sedang dikuntit. Bahkan ia dikirim bangkai ayam hitam di depan pintu kost an nya. Ia merasa tak aman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun