Mohon tunggu...
Alfatah Fajar Noerrohman
Alfatah Fajar Noerrohman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 20107030142

Life is short!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

Menilik Sejarah dan Kisah Supernatural Pabrik Pengeringan Tembakau Tanjungtirto di Sleman

23 April 2021   07:06 Diperbarui: 24 April 2021   17:01 2477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Jadi di pabrik ini kalau sudah tengah malam, penjaga akan berjaga. Jadi dulu setiap pergantian jam penjaga akan membunyikan lonceng hingga pukul 00.00 malam. Nah saat itu ada penjaga pabrik namanya Pak Marto, yang sedang shift malam sendirian. Saat sedang berjaga di posnya tiba-tiba beliau mendengar lonceng di pabrik berbunyi sendiri. Penasaran, Pak Marto ngecek dan ternyata memang gak ada orang.”

Kemudian cerita yang cukup terkenal lagi adalah gangguan fisik di area pabrik tersebut. Selain menjadi tempat pengeringan tembakau, area pabrik ini juga terkadang menjadi tempat digelarnya acara-acara desa, salah satunya perayaan malam 17 Agustus-an. 

Dipilihnya pabrik sebagai tempat acara-acara tersebut diadakan karena area Pabrik Pengeringan Tembakau ini memiliki halaman yang luas serta tempatnya yang sangat strategis dari rumah warga. Menurut Mbak Kurnia pada saat malam 17 Agustus-an, setiap tahunnya selalu ada saja gangguan supernatural yang mengganggu warga.

Suasana pabrik di malam hari, Dokpri
Suasana pabrik di malam hari, Dokpri

“Banyak mas gangguannya kalau malam 17-an. Bisa dibilang sih hampir setiap tahun, ada aja. Ya kadang ada yang ngelempar pasir ke orang. Atau yang paling parah sih pasti selalu ada yang kesurupan. Walau sering terjadi hal seperti itu tetap saja pabrik dipilih jadi tempat untuk menggelar acara”

Saat siang hari, kawasan Pabrik Pengeringan Tembakau ini cukup ramai, banyak pedagang dan warung-warung yang berjualan di sini. Namun Ketika malam tiba, suasana berubah menjadi sunyi. 


Saya pun mencoba sendiri melewati jalan utama di depan pabrik ini ketika malam hari, ternyata memang suasana terasa begitu hening dan gelap dengan penerangan seadanya. Tak heran jika kawasan ini memiliki aura mencekam bagi siapapun yang datang atau melintas.

Suasana jalan yang sepi ketika malam hari, Dokpri
Suasana jalan yang sepi ketika malam hari, Dokpri

Mungkin bagi seseorang yang baru saja datang di kawasan pabrik tembakau ini, pasti sangat tajam sekali aroma khas tembakaunya di hidung. Namun berbeda ketika saya bertanya kepada warga sekitar yang sudah terbiasa mencium aroma tembakau tersebut, yang bahkan menurutnya tidak tercium lagi aromanya.

Terlepas dari cerita mistis tadi, Pabrik Pengeringan Tembakau Tanjungtirto ini sudah menjadi cagar budaya yang memiliki kisah dan sejarah panjang dan patut kita lestarikan.

Saya berada di depan bangunan utama pabrik, Dokpri
Saya berada di depan bangunan utama pabrik, Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun