Mohon tunggu...
Alfan Renata
Alfan Renata Mohon Tunggu... -

try to be Citizen Journalist

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Fanatisme di Balik Nasionalisme Sepak Bola

7 Juli 2013   03:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:54 729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_273042" align="aligncenter" width="461" caption="Sumber : Dokumen Pribadi"][/caption] Bila bicara tentang prestasi sepak bola maka tidak asing lagi bila terdapat sindiran / nyinyiran dari dalam pembicaraan tersebut terlebih bila yang dibicarakan adalah dunia persepakbolaan lokal. Ya! mungkin bisa dibilang semua tahu tentang hal itu "prestasi" yang dari musim kemusim yang tak kunjung tiba, meskipun ada butuh kerja keras yang amat sangat melelahkan terlebih mereka terlelah dengan orang-orang yang selalu mencoba mengambil keuntungan pribadi maupun golongan partainya.

Sudah tentu bila para pejabat berkepentingan carut marut saling sikut maka yang akan kena imbasnya adalah yang dibawah. mereka (pemain) berlatih keras guna meraih segudang prestasi namun hanya karena permasalahan perebutan jabatan berkepentingan itulah segala usaha mereka tuk meraih prestasi terbuang sia-sia.

Dan ternyata imbas dari perebutan kekuasaan ini juga tidak hanya dialami didalam negeri bahkan sangat berpengaruh terhadap prestasi bangsa di mata dunia melalui federasi sepakbola dunia bernama FIFA negara ini berangsur-angsur terus terperosok hingga di bulan Juni kemarin negara ini berada diperingkat 170 FIFA yang merupakan peringkat terburuk untuk bangsa ini.

[caption id="attachment_273043" align="aligncenter" width="300" caption="Sumber : Dokumen Pribadi"]

13731407211652836810
13731407211652836810
[/caption] Meskipun kondisi persepak bolaan negeri ini terpuruk tapi kita mesti bangga karena negara ini “Indonesia” pernah berkuasa sebagai Macan Asia bila kita melihat dari kacamata sejarah dan saat ini pesepakbolaan Indonesia menurut saya sedang dalam proses pembenahan diri untuk meraih prestasi, hal itu dapat kita lihat dari pertandingan-pertandingan internasional terakhir ketika melawan Belanda. Meski kita kalah 3-0 saat melawan Belanda tapi timnas kita dapat memberikan teknik bermain yang bagus.

Tidak hanya itu saja, timnas Indonesia pun sedang gencar-gencarnya merekut bakat-bakat para pemain naturalisasi yang ada di klub-klub sepak bola luar negeri dan pastinya ada sebab-akibat yaitu banyaknya talenta-talenta muda dalam negeri yang tersingkir.

Dalam waktu dekat ini Indonesia juga akan kedatangan beberapa tim-tim sepak bola eropa yang berlaga di Liga Inggris, Yakni Arsenal, Chelsea, dan Liverpool. Di laga pertama Indonesia akan berhadapan dengan Arsenal pada 14 July 2013 mendatang. Memang Arsenal hampir mirip dengan Indonesia yang selama delapan musim ini tanpa satu gelar pun didapat akan tetapi kemampuan mereka tidak dapat diragukan lagi secara Arsenal merupakan tim elit eropa yang tidak pernah keluar dalam peringkat lima besar dalam delapan musim apalagi harus terdegradasi selama karirnya Arsenal.

Didalam pertandingan nanti, saya berharap hanya mendapatkan lima poin untuk Arsenal dan dua poin untuk (Dream team Indonesia) tim mimpi Indonesia (5-2). Setidaknya dengan kemenangan Arsenal tersebut negara kita mendapat dua poin sebagai apresiasi untuk kerja keras para pemain indonesia dan kemenangannya Arsenal bukan semata karena balas dendam Arsenal kepada Indonesia 31 tahun silam melainkan menghibur para fans Arsenal di Indonesia.

Namun sangat disayangkan pasukan Arsene Wenger di minggu depan tidak dapat hadir semuanya terutama para pemain barunya seperti Gonzalo Higuain dari Real Madrid dan Yaya Sanogo yang merupakan pemain kelahiran Prancis dan juga Jack wilshare yang sedang berada dalam masa penyembuhan dari cideranya sedangkan Santi cazorla harus beristirahat setelah bertanding di masa piala konfederasi akan tetapi mereka tetap datang bersama tim inti lainnya seperti theo Walcott, Giroud, podolski, dan pasukan Arsene Wenger lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun