Pernah ngerasa gaji masuk, tapi akhir bulan saldo tetap tipis? Kamu nggak sendirian. Banyak anak muda kerja keras, tapi seringkali kebiasaan kecil yang nggak disadari bikin uang “ngilang” pelan-pelan. Ngatur duit itu bukan soal pelit atau pusing, tapi soal bikin sistem sederhana yang bisa bertahan. Berikut cara ngatur duit ala Gen Z: praktis, ringan, dan bisa mulai sekarang juga.
Pertama, pisahkan uang sejak awal. Biar nggak pusing, coba pakai metode tiga kantong: kebutuhan, tabungan atau dana darurat, dan hiburan. Nggak usah muluk-muluk; kamu bisa bagi persentase simpel seperti 50-30-20 atau sesuaikan dengan pengeluaranmu.
Yang penting, jangan campur antara uang untuk bayar kos atau transport dengan uang buat nongkrong. Dengan pisah rekening atau tag di dompet digital, kamu jadi jelas mau pakai uang untuk apa. Kalau tergoda belanja, lihat dulu kantong “hiburan” - kalau kosong, tunda dulu.
Kedua, lawan FOMO dan pemasaran yang pinter. Sosial media itu kayak etalase; gampang banget tergoda. Sebelum klik “beli”, tanya tiga hal: perlu nggak, mau karena senang atau supaya terlihat keren, dan apakah barang itu bakal mengganggu rencana keuanganmu.
Jarang-jarang beli barang baru itu wajar, tapi kalau setiap diskon kamu kalap, lama-lama saldo akan bocor. Latih diri buat jeda; tunggu 24 jam sebelum beli barang impulsif. Seringkali, setelah jeda, keinginan itu mereda. Buat daftar prioritas barang yang memang penting agar keputusan belanjamu lebih sadar.
Ketiga, mulai dari kecil tapi rutin. Banyak yang nunggu “nanti kalau gaji besar” baru mau nabung atau investasi. Padahal konsistensi kecil itu lebih powerful. Sisihkan otomatis tiap gajian - misal Rp50.000 atau Rp100.000 - ke rekening khusus. Otomatisasi bikin kamu nggak tergoda pakai uang itu untuk hal lain.
Selanjutnya, fokus buat bangun dana darurat minimal tiga kali pengeluaran bulanan; ini bikin hidupmu nggak panik saat kejadian tak terduga seperti sakit atau perbaikan motor. Kalau sudah aman, tingkatkan sedikit demi sedikit.
Keempat, pelajari investasi sederhana. Investasi nggak selalu soal saham rumit; ada reksa dana, emas digital, atau produk investasi mikro yang ramah pemula. Pelajari dulu sedikit demi sedikit, mulai dengan nominal kecil.
Tujuan utamanya bukan cepat kaya, melainkan membuat uangmu bekerja secara konsisten. Ikut komunitas finansial yang sehat atau baca sumber kredibel agar keputusanmu bukan asal ikut-ikutan. Ingat juga, pahami risiko sebelum menaruh modal.
Terakhir, jadikan ngatur duit sebagai gaya hidup, bukan hukuman. Keseimbangan itu penting; kamu boleh healing, traktir teman, dan beli hal yang bikin bahagia - asal sudah ada posnya.