Di buku ini dijelaskan tentang awal mula adanya bank ghaib tersebut, dan fungsinya dalam kehidupan, salah satunya menjadi sarana berputarnya uang pesugihan. Nah, pesugihan sendiri terdiri dari berbagai macam, mulai dari kasta terendah seperti penglaris celana dalam, tuyul, sampai kasta tertinggi pesugihan konon katanya ada pohon keramat sejenis pohon randu putih.
Membaca buku ini akan diberi pemahaman bagaimana pesugihan itu bekerja, dari sebuah lokasinya, waktu, serta sesajian yang harus disiapkan haruslah sesuai aturan. Sesajennya sendiri sebagian besar hampir sama. Bunga setaman, ayam ingkung, telur jawa, kopi item, Â rokok, Â dan lain-lain. Â
Tak membutuhkan waktu lama, buku ini bisa dibaca dalam sekali duduk. Karena sebagian besar berisi gambar yang disesuaikan dengan isinya. Dengan total halaman 150-an, kamu bisa baca buku ini hanya sejam dua jam. Â
Pada bagian akhir diceritakan tentang kehidupan seseorang yang ayahnya melakukan pesugihan saat ia masih kecil. Â Ia masih selamat karena sempat kabur bersama ibunya. Pesugihan yang dilakukan ayahnya itu telah mengorbankan dua adik kandungnya. Â
"Praktik dalam bank ghaib pohon randu putih ini adalah mustahil dilakukan bagi orang yang hidupnya sendirian." (Hal 91)
Pesugihan itu berupa meminta kekayaan di sebuah pohon jenis randu putih. Â Sebuah pohon mistis yaang dipercaya bisa memberikan kekayaan. Ketika permintaan sang ayah dikabulkan. Hari-hari setelah pulang jadi terasa menyeramkan.Â
Rumahnya tiap hari memiliki hawa panas, tengah malam seolah berisik, ada yang keluar masuk ke rumah. Bahkan konon katanya ada yang melihat banyak pocong mengelilingi rumah tersebut. Â
Itulah sekilas tentang review buku kisah tanah jawa. Â Kalau kamu ingin baca cerita horor lainnya, bisa baca di sini, karena ada kisah nyata seputar rumah yang disukai genderuwo, tetangga yang memelihara tuyul dan beberapa cerita lain yang merupakan kisah nyata. Â ***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI