Mohon tunggu...
Pendekar Saham
Pendekar Saham Mohon Tunggu... Lainnya - Pengamat Sosial, Politik, Pendidikan, Teknologi

managecon.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Nature

Tips Mensiasati Kenaikan Tarif Listrik

28 Juni 2010   03:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:14 1477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

[caption id="attachment_179327" align="alignleft" width="224" caption="Courtesy of www.pln.co.id"][/caption] Kenaikan tarif listrik adalah hal yang tidak bisa dihindarkan di negara ini, dengan 1001 alasan pastinya akan selalu naik dari tahun ke tahun, mustahil memaksanya turun, kecuali kita punya generator listrik sendiri entah sel surya, tenaga kompos, atau membendung aliran sungai (kalau got gak mungkin kali ya power nya terlalu kecil hehehe). Berikut beberapa tips, yang meskipun biaya investasi awalnya mahal tapi jadi alternatif yang baik bagi para peminat tips cerdas mensiasati kenaikan listrik:

  1. Gunakan bola lampu gas kemampuan tinggi power rendah, seperti bohlam gas terbaru berkekuatan 5 watt namun mampu memberikan daya pancar secerah bohlam 50 - 70 watt. Kalau bisa gunakan lampu led yang berdaya konsumsi listrik lebih rendah namun awet dan tahan lama serta terang benderang.
  2. Nyalakan lampu hanya di tempat yang perlu, misalnya anda ke toilet silahkan nyalakan lampu tapi ketika selesai, ya segera matikan. Kalau bisa di atur agar nyala lampu hanya mengikuti ke mana anda pergi saja (bukan berarti bawa senter ke mana-mana lho ya hehehe). Maksudnya ya kalau tidak di ruang makan ya matikan lampu ruang makan, dsb.
  3. Ganti TV anda dengan TV LED berdaya listrik rendah, tidak perlu LED TV yang besar-besar cukup ambil yang ukuran 26 inch atau 22 inch (LG dan Samsung punya versi ini). Lalu kalibrasi warna TV nya sampai di dapat kalibrasi terbaik sehingga daya listriknya lebih turun lagi. Sebagai contoh TV LCD (bukan LED) di rumah, saya set kalibrasi warna nya sehingga daya listriknya = LCD 26 inch, karena surge protector saya hanya mampu menahan beban hingga LCD 26 inch.
  4. Nyalakan AC pada ECO Mode dan set suhu hanya pada level 25 derajat Celcius. Ini cukup membantu menghemat energy, kalau masih kurang puas, ganti saja dengan kipas angin tradisional dan set pada rpm rendah (low speed), atau gunakan kipas angin berembun (memakai air sebagai pelembab ruangan).
  5. Gunakan stabilizer elektronik (bukan servo motor atau kabel gulung) tiga phase, selain membantu menurunkan gangguan listrik dan serangan petir, juga konsumsi listrik lebih stabil dan hemat. Atau pakai surge protector yang dilengkapi EMI/RFI Rejection dan Line Stabilizer seperti yang saya pakai. Cukup menghemat pemakaian listrik, dan matikan peranti itu jika tidak sedang dipergunakan.
  6. Cabut kabel listrik dan matikan peranti jika sedang tidak dipergunakan, jangan biasakan hanya mematikan pada mode remote off saja (sleep mode). Karena masih akan menyerap daya listrik secara berkala meski pada konsumsi yang rendah.
  7. Gunakan PSU (Power Supply pada casing komputer) Komputer berdaya rendah sesuai kebutuhan, memakai PSU watt tinggi jika kebutuhannya hanya video grafis terintegrasi pada motherboard atau CPU (seperti Core i3 & i5 ataupun Atom D510 dan D410) adalah pemborosan. Tehnologi on board ataupun on CPU dirancang untuk hemat energy, sehingga tidak perlu PSU berdaya besar, karena rata-rata hanya mengkonsumsi listrik sekitar 80-120 watt. Bahkan jika memakai kombinasi hardisk besar dan DVD-RW sekalipun paling banter hanya butuh PSU maksimal 250 Watt.
  8. Terakhir, pakai listrik pra bayar jika memang memberatkan, setidaknya dengan cara ini anda bisa mengontrol pemakaian listrik tiap bulan.

Semoga bermanfaat.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun