Mohon tunggu...
Jaman now
Jaman now Mohon Tunggu... Penulis - tulisan saya terinspirasi dari orang sekitar
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saya seorang karyawan di pabrik swasta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pemerintah Seharusnya Memenuhi Kebutuhan Sandang, Papan, Pangan Rakyatnya

5 Februari 2020   17:01 Diperbarui: 5 Februari 2020   16:56 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemerintah seharusnya memenuhi kebutuhan sandang papan pangan pendidikan transportasi komunikasi dan kesehatan rakyatnya...

Dan pelaku ekonomi bukan lagi swasta dan individu tapi pemerintah...

Dan uang,bunga,bank tak lagi berlaku melaikan sistem barter

Pelaku ekonomi hanya pemerintah bukan swasta atau individu

Disitu pemerintah melakukan perdagangan hasil bumi dari ternak perkebunan pertanian tambang.... dengan sistem barter dengan negara lain... yang menikmati hasilnya rakyat... semua dibagi rata tak ada kaya dan miskin dan uang digital ,kertas ,emas,perak tak berlaku...melainkan sistem barter pemerintah yang dilakukan dengan negara lain....

Sedangkan kebutuhan makan minum rumah pakaian kesehatan komunikasi transportasi dilakukan pemerintah dengan rakyat secara gotong royong dan dibagi rata dan uang tak berlaku..... jadi gak ada yang kurang makan kurang minum....

Pemerintah harus menguasai aset aset individu dan swasta untuk kepentingan negara dan bersama... itu pendapat saya bagaimana dengan anda?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun