Mohon tunggu...
Alex Junaidi
Alex Junaidi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Bagaimana Menulis Judul yang Menyundul dengan "Lead" yang Mengigit?

12 Februari 2018   12:51 Diperbarui: 13 Februari 2018   08:55 821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Judul (artikel feature) sebaiknya tidak jadul, harus kekinian, wajib menyundul.  Lead yang keren bisa menggigit, menggaet pikiran  untuk terus membaca karangan kamu... angel...

Setelah merumuskan angle, langkah berikutnya bisa dengan mencoba menulis lead. Lead atau paragraf pertama dalam artikel sering digambarkan sebagai pintu atau jendela dimana pembaca diharapkan dapat melongok. Lead yang menggigit membuat pembaca tidak hanya mengintip namun terus masuk dan memelototin isi 'rumah' tulisan kamu.

Lead harus ringkas, padat dan tidak bertele-tele, selain tepat, enak dibaca dan menarik. Untuk koran, biasanya lead ditulis dalam satu kalimat dan tidak boleh lebih dari 35 kata. Artikel feature di majalah mingguan berita, leadnya bisa dua sampai tiga kalimat.

Gaetlah pembaca sejak awal kata. Tentukan mana kata yang lebih mampu menyeret perhatian ke kata selanjutnya. Gunakan kata-kata aktif. Kata-kata itu harus dinamis, menunjukkan adanya gerakan dan tidak diam karena kalimatnya yang pasif. Kata "berlari", "memukul" " mengoyak" lebih menarik daripada kata "berpikir", "diam" dll.

Jangan sekali-kali membuat lead dengan kalimat seperti pejabat yang sedang pidato "Dalam rangka...", "Setelah itu...", "Pada suatu hari.." dan kalimat sejenisnya.

Ada beberapa macam lead yang biasa digunakan dalam artikel feature, diantaranya lead deskriptif, lead naratif, lead kutipan, lead menuding, lead nyentrik, dan lead gabungan.

Oh ya, terkadang, sebelum menulis "lead", beberapa penulis terbiasa menulis judul artikelnya terlebih dahulu. Sering penulis menulis judul, kemudian meramu lead dan keseluruhan artikelnya. Meskipun setelah selesai, acapkali, judulnya kemudian diubah sedikit atau bahkan total.Seperti juga lead, judul yang nggak jadul mnyundul, menyeruduk pembaca kedalam artikel kamu lebih dalam.

    Nah, lagi-lagi buku: "Seandainya Saya Wartawan Tempo" (Edisi Revisi),  Goenawan Mohamad, Institut Tempo, 2007.     bisa dilihat-liat deh...:)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun