Mohon tunggu...
Wangga Reksabumi
Wangga Reksabumi Mohon Tunggu... -

berarti penjaga bumi yang pemberani SUBSCRIBE US NOW ON YOUTUBE FOR ENDLESS JOURNEY!! https://m.youtube.com/channel/UCzLdf_K9LXeHBya5XeVcBiA

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menangkar Hiu di Pulau Seribu

9 Mei 2016   19:52 Diperbarui: 9 Mei 2016   20:16 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada kesempatan kali ini, kami akan membagikan informasi dan pengalaman yang kami dapatkan ketika mengunjungi Penangkaran Hiu di Kepulauan Seribu. Lewat salah satu penjaga penangkaran tersebut, kami mengulik informasi mengenai penangkaran yang terletak di salah satu tujuan wisata bahari terkenal di Jakarta itu.

Bagaimanakah penangkaran mengumpulkan hiu-hiu yang akan ditangkar tersebut? Ternyata hiu–hiu yang ada di Penangkaran Hiu ini didapatkan dengan bubu yang dipasang di kolam dekat laut. Tujuannya adalah untuk memelihara dan menangkar hiu-hiu tersebut agar dapat tumbuh dengan baik dan tidak punah di lautan luas dikarenakan maraknya perburuan hiu yang terjadi selama ini. 

Lalu, apa sajakah yang dikonsumsi para hiu di penangkaran ini untuk bertahan hidup? Nah, hiu-hiu kecil ini diberi ikan-ikan kecil sebagai makanannya karena mereka termasuk hiu samberan. Tak jarang mereka diberi sisa-sisa makanan dari restoran yang terletak di sebelah kolam penangkaran. Satu fakta menarik tentang hiu, jika mereka tidak diberi makan, maka tubuh mereka akan mengecil lho, menjadi hanya sepanjang lengan.

Oiya, bagi pengunjung yang tertarik dengan pengalaman memberi makan ikan hiu, di penangkaran ini telah disediakan pakan berupa ikan-ikan kecil yang telah dikemas ke dalam wadah plastik dan dapat dibeli seharga Rp 10.000,00 per bungkusnya. Aksi hiu-hiu saat berenang untuk memperebutkan makanan yang diberikan ini juga menjadi hiburan tersendiri bagi pengunjung yang datang.

Biasanya, hiu-hiu ini diekspor ke Australia, Belanda, dan beberapa negara lain ketika mereka sudah berumur sekitar 4 – 5 tahun. Mengapa diekspor? Karena hiu–hiu tersebut tidak bisa dilepas ke laut Kepulauan Seribu karena masih tumbuh banyak karang di sana. 

Sejauh ini, sudah ada sekitar 20 ekor hiu yang diekspor dan sekarang tersisa dua ekor di penangkaran. Pihak penangkaran belum menambah lagi populasi hiu-hiu kecil di kolam penangkaran dikarenakan terjadi kecelakaan di penangkaran beberapa pekan lalu. Saat air sedang tinggi, salah satu pengunjung mengguncang-guncangkan kakinya ke atas air dan hiu kecil berumur sekitar 3 tahun menyambar kaki pengunjung malang tersebut. Hal itu menyebabkan hiu yang belum cukup umur tersebut sudah diekspor sebelum waktunya.

Fakta menarik lainnya tentang hiu adalah jika hiu digabung di satu habitat dengan ikan jenis lain, ia akan menjadi jinak dan tidak ganas. Hal inilah yang membuat pihak penangkaran memasukkan spesies ikan kue ke dalam kolam penangkaran hiu tersebut. Selain melihat penangkaran hiu, di tempat ini kita juga dapat melihat kolam berisi ikan-ikan lain seperti ikan gemi, ikan manyung, ikan bodo, ikan ekor kuning dan babangan bongkok.

Beberapa hal yang disayangkan dari penangkaran hiu ini adalah belum maksimalnya pemeliharaan hiu-hiu yang ditangkar. Ekspektasi kami, penangkaran ini menangkar puluhan ekor ikan hiu, namun ternyata penangkaran hiu ini lebih banyak digunakan untuk budidaya ikan jenis lainnya. 

Harapan kami kedepannya agar penangkaran hiu ini menambah populasi hiu yang ditangkar sehingga pelestarian spesies hiu semakin gencar dilakukan dan membuahkan hasil yang nyata. Keamanan di penangkaran juga harus ditingkatkan agar tidak terjadi lagi kecelakaan yang membahayakan pengurus penangkaran maupun pengunjung sehingga makin banyak orang yang tertarik berkunjung ke penangkaran hiu ini untuk mempelajari aneka ragam biota laut.

Semoga informasi ini bermanfaat dan memberikan edukasi untuk para pembaca mengenai Penangkaran Hiu di Kepulauan Seribu ya!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun