Mohon tunggu...
Aleksander Mangoting
Aleksander Mangoting Mohon Tunggu... Pendamping masyarakat

Sangat menyenangkan hidup dengan masyarakat kurang beruntung.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Aksi demo di Toraja Utara berjalan damai, santun dan simpati

2 September 2025   07:26 Diperbarui: 2 September 2025   07:26 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demo yang berlangsung secara serentak seluruh Indonesia, juga dilakukan oleh ratusan mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Peduli NKRI menggelar aksi unjuk rasa di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Toraja Utara, Senin (1/9/2025).

Dalam aksi tersebut diikuti oleh 14 organisasi yang tergabung dalam aliansi, terdiri dari elemen mahasiswa dan pemuda. Massa aksi sempat melakukan pembakaran ban di titik nol Kota Rantepao dan di halaman kantor DPRD Toraja Utara sebagai bentuk protes.

Dalam kegiatan aksi ini sempat tertunda karena demonstran menuntut kehadiran minimal 50 persen dari total 29 anggota DPRD. Saat itu, hanya 14 anggota yang hadir. Namun, setelah anggota lainnya hadir, aksi kembali dilanjutkan di ruang paripurna.

Sebagai Jenderal Lapangan aksi, Randi Ina Pasomba, menyampaikan bahwa aksi ini membawa tujuh tuntutan terkait isu nasional dan empat tuntutan lokal yakni Mendesak DPR RI untuk segera mengesahkan RUU Perampasan Aset, Meminta pemecatan anggota DPR atau menteri yang terbukti menghina rakyat, Menuntut reformasi kelembagaan DPR, Mendesak penurunan gaji dan tunjangan anggota DPR, serta menuntut transparansi mengenai besaran gaji dan Menolak kenaikan pajak yang dinilai membebani masyarakat.

Demo dan orasi di kandian dulang kota Rantepao (Foto : Dokumen Aleksander Mangoting)
Demo dan orasi di kandian dulang kota Rantepao (Foto : Dokumen Aleksander Mangoting)

Selanjutnya Menuntut reformasi institusi kepolisian agar lebih profesional, berpihak, dan berempati kepada rakyat hingga Mendesak Polri untuk menindak anggota yang bersikap represif saat mengamankan aksi massa.

Dalam aksi ini juga ada empat isu lokal yang diangkat adalah Evaluasi terhadap kinerja DPRD Toraja Utara, Mendesak DPRD untuk mengeluarkan pernyataan sikap menolak kenaikan pajak, Mendesak pihak berwenang untuk mengintensifkan penindakan terhadap pencurian di rumah ibadah dan Mendorong pemerintah untuk segera mengesahkan Undang-Undang Masyarakat Adat.

Randi menegaskan bahwa aliansi memberikan waktu satu minggu kepada DPRD untuk menindak lanjuti seluruh tuntutan. Jika tidak ada respons yang jelas, mereka mengancam akan kembali turun ke jalan.

"Kami memberikan waktu satu minggu untuk melihat sejauh mana tuntutan ini ditindaklanjuti oleh DPRD. Jika tidak ada hasil, kami akan kembali melakukan aksi," tegas Randi.

Sebelum dialog dengan DPRD Toraja Utara dilakukan orasi di kandian dulang, Rantepao.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun