Mohon tunggu...
Aleksander Mangoting
Aleksander Mangoting Mohon Tunggu... Pendamping masyarakat

Sangat menyenangkan hidup dengan masyarakat kurang beruntung.

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Semoga kasus Prada Lucky bisa diselesaikan dan tidak terulang lagi

9 Agustus 2025   10:37 Diperbarui: 9 Agustus 2025   10:37 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prada Lucky Namo (foto : nn medsos)

Seminggu ini viral di media sosial tentang peristiwa yang dialami oleh Prada Lucky. Prada Lucky Namo adalah salah satu prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang meninggal dunia dan diduga karena dianiaya seniornya. Ayahnya mendorong aparat berwajib untuk mengusut tuntas kematian putranya.

Peristiwa ini mencoreng dunia militer dengan adanya dugaan penganiayaan yang menyebabkan tewasnya satu prajuritnya, Prada Lucky Namo. Parahnya, Prada Lucky Namo baru lulus setelah dua bulan menjalani pelatihan sebagai TNI

 

Siapa dia

Dia bernama lengkap Lucky Chepril Saputra Namo atau yang akrab disapa Lucky Namo adalah anggota TNI dengan pangkat Prada atau Prajurit Dua. Ia berusia 23 tahun yang resmi menjadi anggota TNI Angkatan Darat (AD) sejak Juni 2025.

Prada Lucky Namo kemudian bertugas di Batalion Teritorial Pembangunan (TP) 834 di Wakanga Mere, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Batalion TP 834 ditempatkan di NTT sejak sebulan yang lalu untuk membantu pembangunan daerah tersebut.

Ayah Prada Lucky Namo juga merupakan anggota TNI AD dengan pangkat Sersan Mayor Christian Namo. Kepergian Prada Lucky Namo untuk selama-lamanya menyisakan duka yang mendalam bagi sang ayah. Ia meminta aparat berwajib untuk menangkap para pelaku yang diduga telah menganiaya putranya.

Akibat dugaan penganiayaan, maka sejak 2 Agustus 2025, Lucky menjalani perawatan intensif di ruang ICU RSUD Aeramo, Kecamatan Aesesa. Menurut pengakuan keluarga, di tubuh Lucky terdapat beberapa luka yang tidak biasa.

Almarhum Prajurit Dua Lucky Namo, yang mempunyai nama lengkap Lucky Chepril Saputra Namo, merupakan anggota TNI yang baru lulus pendidikan dua bulan. Setelah sah menjadi anggota TNI, dia langsung ditempatkan di Batalion Pembangunan 843.

Dari sejumlah foto dan video yang beredar, kata Christian Namo, tubuh Prada Lucky dipenuhi sejumlah lebam dan memar. Menurut dia, ada sejumlah luka seperti tusukan di kaki dan belakang tubuhnya. Korban sempat dilarikan ke Unit Perawatan Intensif Rumah Sakit Umum Daerah Aeramo, Kabupaten Nagekeo, tapi kemudian dinyatakan meninggal pada Rabu, 6 Agustus 2025.

 

Kasus Sedang Ditangani

Kepala Penerangan Kodam IX/Udayana Kolonel Infanteri Candra mengatakan kasus ini sedang ditangani secara intensif oleh instansinya Para personel TNI AD yang diduga terlibat dalam penganiayaan Prada Lucky sudah ditahan. Namun dia tidak menjelaskan berapa jumlah prajurit yang diduga terlibat.

"Saat ini sedang dilakukan penyelidikan dan pemeriksaan," katanya saat dihubungi Tempo pada Jumat, 8 Agustus 2025.

Pemeriksaan terhadap terduga pelaku penyiksaan Prada Lucky itu dilakukan oleh Sub-Detasemen Polisi Militer Kupang. "Peristiwa ini menjadi perhatian serius bagi kami di Kodam IX/Udayana dan jajaran," ujarnya.

Adapun Prada Lucky Chepril disebut baru masuk TNI pada awal tahun ini. Dia ditugaskan di Batalion TP 834 Wakanga Mere yang terletak di Kabupaten Nagekeo, NTT.

Petugas yang mengurusi jenazah Prada Lucky menyebutkan ada beberapa luka sayat dan lebam di tubuh korban. Bekas luka akibat sundutan rokok juga terlihat pada punggung Prada Lucky.

 

Bukan Kejadian Pertama

Penganiayaan terhadap prajurit oleh seniornya hingga menyebabkan korban tewas seperti diduga dialami Prada Lucky bukan yang pertama terjadi. Pada 2023, Prada MZR tewas akibat dianiaya enam seniornya di Batalion Zeni Tempur 4/TK.

"Dari hasil penyidikan Pomdam IV/ Diponegoro, jumlah yang diperiksa dan ditahan bertambah empat orang. Jadi total enam orang," tutur Kepala Penerangan Kodam 4/ Diponegoro Kolonel Richard Harison di Semarang, 3 Desember 2023, seperti dikutip dari Antara.

Peristiwa tersebut bermula ketika para prajurit junior dikumpulkan pada 30 November 2023 malam oleh para seniornya untuk dilakukan "pendisiplinan" fisik, seperti dilaporkan Detik.

Model perpeloncoan ini rupanya memakan korban Prada MZR. Belum diketahui apakah kematian Prada Lucky juga akibat "pendisiplinan" fisik ini.

Semoga kejadian seperti ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua, dan terutama bagi TNI untuk pembenahan bagaimana mendisiplinkan intern dan juga pembinaan serta pembenahan sistem agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Semoga.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun