Mohon tunggu...
Aleksander Mangoting
Aleksander Mangoting Mohon Tunggu... Pendamping masyarakat

Sangat menyenangkan hidup dengan masyarakat kurang beruntung.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memori : Malino kota inspirasi, tempat menggagas gerakan Oikumene di Indonesia Timur dan perdamaian Poso

25 Juli 2025   08:31 Diperbarui: 25 Juli 2025   10:37 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Malino sangat indektik dengan bungah (Foto : Eras Hariawang)

Malino merupakan sebuah kota dingin seperti kota Bogor kalau di Jakarta. Dalam sejarah perjalanan Dewan Gereja-gereja di Indonesia yang kemudian berubah namanya menjadi PGI maka nama kota Malino tidak pernah akan di lupakan. Apalagi kalau Gereja-gereja anggota PGI di Kawasan Timur Indonesia. Kota ini merupakan tempat duduk secara bersama membuat gagasan untuk dapat berjalan bersama termasuk di dalam kerangka pendirian Sekolah Tinggi Teologi Indonesia Timur.

Dalam zaman sekarang ini, kota Malino kembali dikenal namanya karena merupakan tempat pertemuan di dalam kerangka membicarakan bagaimana keluar dari pertikaian yang terjadi di Poso. Hal ini berlangsung 19-20 Desember 2001 lalu.

Poso yang selama beberapa tahun terakhir ini dilanda konflik berkepanjangan dengan beberapa "jilid" bahkan adalah yang menyebutnya jilid I hingga jilid V. Dan tentu kita berntanya: apa alasan dilaksanakan di kota dingin Malino, kenapa tidak di Palu ataukah ditempat lain?. Hal ini mungkin saja karena Malino kota dingin sehinggaa setiap orang yang datang kesana mengadakan perundingan, kepalanya akan dingin di dalam mengadakan perundingan.

Malino sangat indektik dengan bungah (Foto : Eras Hariawang)
Malino sangat indektik dengan bungah (Foto : Eras Hariawang)

Dalam menjaga keamana bagi setiap peserta maka pihak polisi mengadakan pengamanan yang cukup ketat. Ada dua satuan setingkat Kompi (SSK) dari Brimob dan satu SSK dari Perintis. Setiap SSK terdiri dari seratus personil yang melaksanakan tugas pengamanan di sekitar hotel tempat menginap peserta di kota Makassar dan di Malino selama perundingan berlangsung.

Pihak pemerintah yang menjadi mediator dalam perundingan ini, Tim koordinasi dari Pemerintah dipimpin oleh Menko Kesra Jusuf Kalla, beranggotakan antara lain: Gubernur Sulawesi Tengah, Pangdam VII Wirabuana, dan Kapolda Sulsel.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun