Jakarta -- Video Nathalie Holscher yang tampak bangga saat menerima saweran di atas panggung sebagai DJ kembali viral dan menuai beragam komentar netizen. Banyak yang menyoroti sikap Nathalie yang seolah tidak peduli dengan citra publik maupun dampaknya terhadap anaknya yang masih balita. Menanggapi hal ini, Psikiater dr. Mintarsih, Sp.KJ memberikan penjelasan dari sisi kejiwaan dan sosial.
"Yang terlihat di luar seolah-olah dia bangga. Tapi apakah betul dia benar-benar bangga? Atau itu sekadar bentuk penerimaan atas situasi yang sedang sulit, terutama dari sisi ekonomi?" kata dr. Mintarsih.
Menurut sang psikiater, penting untuk membedakan antara rasa bangga dan keputusan pragmatis. Dalam kondisi ekonomi yang berat, seseorang cenderung mengambil jalan pintas demi kelangsungan hidup, bahkan jika harus mengorbankan nilai-nilai moral.
"Bukan berarti dia bangga terhadap hal yang dinilai tidak pantas oleh masyarakat. Bisa jadi dia hanya mencoba bertahan hidup dengan cara yang menurutnya realistis," lanjutnya.
Moral yang Fleksibel dan Jejak Digital
Dr. Mintarsih menyoroti perubahan sikap Nathalie yang sebelumnya berhijab saat menikah dengan komedian Sule, lalu kembali ke profesi DJ pasca-cerai dan tampil lebih terbuka.
"Kalau seseorang tidak memiliki pegangan moral yang kuat, dia akan cenderung fleksibel. Moral bisa dianggap tidak penting selama kebutuhan hidup tercukupi," jelasnya. Ia juga menegaskan bahwa jejak digital dari tindakan tersebut tidak bisa dihapus dan sangat mungkin menjadi bumerang bagi anak di masa depan.
Dampak pada Anak
Muncul pertanyaan besar dari netizen: bagaimana nasib sang anak? Banyak warganet mengingatkan bahwa tindakan orang tua akan menjadi contoh langsung bagi anak-anak mereka.
"Anak bisa terbiasa melihat hal tersebut sebagai sesuatu yang wajar. Tapi bukan berarti tidak ada dampak. Di lingkungan luar, terutama saat anak tumbuh besar, ia bisa mengalami stigma, bahkan bullying," jelas dr. Mintarsih.