Awalnya aku berharap penuh, dengan November dan dingin gerimisnya ,aku pikir akan membalut luka  Oktoberku hingga berubah menjadi tabib setiaku.Â
Namun pada kenyataannya, aku terlalu lemah untuk bertahan dengan November yang terlalu kuat.Â
Mungkin karena musimnya yang terlalu bersemi,Ataukah  aku yang terlalu bermimpi untuk menghapus jejak lukaku. hingga aku lupa November terlalu kuat.Â
Kuatmu membuatku sakit tak terpapar hingga luka tak berdarah.
Dengan dinginmu, memaksa untuk mencari kehangatan, yang tak pernah ada dalam bayangkanku.
Aku tak mau mencari kehangatan lagi ,karena setiap kehangatan yang aku temui hanyalah rekayasa, dari api yang tak pernah padam.
Jalanku masih panjang. November, jangan terlalu menyiksaku aku masih ingin hidup lebih lama lagi walaupun,terkadang tidak sesuai harapanku.
November,aku ingin kuat sepertimu untuk Desember yang masih dalam angan.
      Â
             Kupang, 27 November 2021
                   Ricardus A. B AsbanuÂ