Kebanyakan seorang pemimpin adalah laki-laki karna banyak oang berpikiran bahwa laki-laki lebih baik dalam segala hal dibandingkan dengan Wanita, banyak alasan yang mendukung bahwa laki-laki lebih baik menjadi seorang pemimpin daripada Wanita. Lalu apakah seorang Wanita tidak bisa menjadi pemimpin ? bagaimana perbedaan pria dan Wanita jika menjadi seorang pemimpin.
Laki-laki sbagai seorang pemimpin lebih sering menggunakan logika dalam berpikir dan mengambil keputusan, lebih professional, lebih banyak membicarakan fakta, dan lebih mengutamakan rencana kerja dan strategi perusahaan.
Pemimpin laki-laki juga lebih bijaksana dalam mengambil keputusan, banyak factor yang di pertimbangkan oleh pemimpin pria dalam mengambil keputusan, tentunya sebagai pemimpin seorang laki-laki juga akan bersifat lebih tegas dalam memberikan arahan dan juga mengambil keputusan untuk organisasi atau kelompok yang di pimpin.
Namun pemimpin laki-laki juga tentunya memiliki kekurangan, kebanyakn pemimpin laki-laki tidak memiliki indra perasa atau kepekaan yang tinggi terhadap pengikutnya sehingga ia tidak bisa memahami dengan bai kapa yang sedang dirasakan dan yang diinginkan oleh pengikutnya, dan hal tersebut akan berdampak buruk bagi kelangsungan kerja suatu organisasi.
Sedangkan jika seorang Wanita menjadi pemimpin dimana Wanita memiliki kepekaan yang tinggi, dan sifat empati yang tinggi pula, sehingga seorang pemimpin Wanita dapat memahami para pengikutnya, pemimpin Wanita akan lebih baik dalam hal membangun hubungan dengan para pengikutnya.
Salah satu factor pendukung Wanita sebagai pemimpin adalah seorang Wanita adalah kemampuan kata-kata yang dimiliki oleh Wanita, kemampuan verbal atau berkata-kata sangat penting untuk menjadi seorang pemimpin, Wanita mampu berkomunikasi dengan baik untuk mengurus dan memberikan arahan kepada pengikutnya.
Selain untuk berkomunikasi kemampuan verbal juga bisa digunaka untuk menciptakan hubungan oleh pemimpin Wanita dengan para pengikutnya, dengan bisa berkomunikasi maka pemimpn Wanita bisa mendekati para pengikutnya untuk mengetahui apa yang sedang dirasakan dan diinginkan oleh para pengikutnya.
Hal tersebut merupakan kolaborasi antara kemampuan verbal dan empati yang tinggi yang dimiliki oleh Wanita, hal tersbut tentu menjadi aspek pendukung bagi Wanita untuk bisa menjadi seorang pemimpin dalam suatu organisasi atau kelompok.
Namun pemimpin Wanita juga memiliki kelemahan dimana dalam mengambil suatu keputusan biasanya pemimpin Wanita leih banyak berpikir dan kurang bisa mengetahui pilihan mana yang terbaik sehingga seoang pemimpin Wanita tidak bia mengambil keputusan dengan bijak dan tegas sehingga hal tersbut bisa menjadi kekurangan bagi pemimpin Wanita.
Jadi sebenarnya ada kekurangan dan kelebihan masing-masing dari pemimpin Wanita dan pria, keduanya bisa menjadi pemimpin yang baik, karna pada dasarnya semua pemimpin baik pria atau Wanita ingin sesuatu yag positif dan terus berkembang bagi organisasi atau kelompok yang dipimpin. Perbedaanya hanya pada bagaimana keduanya menddapat kesempatan dan mengambil kesempatan tersebut.
