Mohon tunggu...
Aldina Hasti Putri
Aldina Hasti Putri Mohon Tunggu... Penulis - mahasiswa universitas Jember

mahasiswa prodi perencanaan wilayah dan kota universitas jember. menyukai dunia literasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Makalah Critical Review (Strategi Pertanian Industrial Agribisnis Perkebunan Kelapa Kab. Indragiri Hilir)

21 Juni 2020   14:39 Diperbarui: 21 Juni 2020   14:36 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

  • Latar Belakang

Ratusan tahun sebelum kedatangan penjajah di Indonesia, hasil perkebunan memang sudah memiliki potensi besar dalam keberagaman komoditasnya.Hal ini diketauhi dari kejayaan tanaman cengkeh yang diperdagangkan ke benua eropa sejak abad ke-16 masehi. Selain cengkeh Indonesia juga menyimpan berbagai potensi rempah-rempah yang berperan penting dalam perkembangan Agroindustri, salah satunya adalah agroindustry kelapa sawit. Merupakan hasil perkebunan Indonesia yang menjanjikan.

Salah satu kota pada provinsi Riau yang berperan dalam pengembangan produksi kelapa sawit adalah kabupaten Indragiri Hilir. Kelapa merupakan komoditas yang diandalkan oleh sebagian besar masyarakat di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Propinsi Riau.namun, Usahatani kelapa di Indragiri Hilir pada saat ini belum banyak terkait dengan industri pengolahan, industri hilir (industri input faktor), industri jasa, keuangan, dan pemasaran. Akibatnya agribisnis kelapa tidak berhasil mendistribusikan nilai tambah secara optimal dan proporsional.Maka dari itu diperlukan Strategi pengembangan sistem agribisnis kelapa untuk suatu proses fungsi produksi yang akan menghasilkan produktivitas kelapa secara optimal dan efisien

Pada pembahasan makalah ini adalah melakukan critical dan review yang mengambil dari jurnal yang berjudul Strategi pengembangan Agribisnis kelapa untuk meningkatkan pendapatan petani dikabupaten Indragiri Hili Riau, ditulis oleh Sabarman Damanik. Dalam isinya dijelaskan strategi SWOT  (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) sehingga nantinya menghasilkan strategi dan kebijakan yang harus digunakan untuk strategi pengembangan pada kelapa di Indragiri Hilir waktu mendatang

  • review

Pembahasan pertama adalah mengetahui kinerja sistem agribisnis kelapa di Indragiri hilir yang terbagi dalam 5 tingkatan kinerja . Pertama yaitu subsitem hulu disini dijelaskan permasalahan nyata yang terjadi pada produksi kelapa seperti petani masih belom memakai bibit unggul, pemakaian pupuk dan obat-obatan tenaman tidak dilakukan secara konsisten sehingga tingkat kualitas produksi tidak mengalami peningkatan.

Kedua subsitem usahatani mendapatkan anjuran untuk melakukan pendapatan optimal dengan peningkatan variasi produk tanaman dalam satu areal usahatani. Hal ini akan mengakibatkan terciptanya ketahanan pendapatan petani kelapa yang lebih kuat dan stabil

Ketiga subsitem pengolahan dari hasil variasi produk tanaman kelapa dapat dijadikan sebagai bahan makanan yang dikonsumsi segar seperti buah segar/kelapa muda, dijelaskan bahwa saat itu petani kelapa Indragiri hanya melakukan pengolahan hasil perkebunan secara terbatas hanya menghasilkan produk kopra dan membuat arang tempurung serta pembuatan VCO

Keempat subsitem pemasaran, peluang kelapa sawit dalam pasar global mengalami kenaikan pesat dan banyak diekspor pada luar negeri.

Yang terakhir adalah subsistem kelembagaan pada kondisi langsung dilapangan belum banyaknya Pendidikan dan pelatihan untuk penyuluhan pada petani.

Pembahasan selajutnya adalah mengidentifikasi mengunakan Analisa SWOT pada agribisnis kelapa di Indragiri hilir. Disini dijelaskan 5 fenomena yang dari setiap sub fenomena akan dianalisis mengunakan SWOT. Setelah berhasil mengidentifikasi Analisa SWOT maka dihasilkan beberapa strategi untuk meningkatkan strategi pengembangan agribisnis kelapa pada kabupaten Indragiri Hilir. Yang kemudian dilakukan formulasi secara efisien dan terintegrasi melalui kelima subsistem yang tadi dibahas. Untuk lebih mudahnya akan diringkas mengunakan table.

No.

Subsistem

strategi

1

Subsistem hulu

Peningkatan industri melalui alat dan mesin pertanian dengan jaringan distribusinya,

2.

Produksi

  • penumbuhan pusat agribisnis kelapa
  • pemakaian bibit unggul
  • pengendalian hama dan penyakit
  • pengolahan tanaman secara terpadu
  • integrasi perkebunan dengan ternak

3.

Pengolahan hasil

Peningkatan mutu dan kualitas pada setiap diversifikasi produk

4.

Pemasaran kelapa

memperbaiki simpul-simpul agribisnis terutama pada penjualan kelapa butiran, serta strategi peningkatan intensitas informasi pasar melalui media yang mudah dijangkau para petani.

5.

Kelembagaan

Meningkatkan rasa bersaudaraan antar petani harus ditumbuhkan, juga meningkatkan fungsi keberadaan koperasi unit desa.

 

  • critikal jurnal

Dalam penelitian ini terdapat unsur bagian dalam jurnal yang belum tertulis, yaitu metode penelitian. Aturan umum yang perlu diingat adalah bagian ini harus memaparkan secara rinci dan jelas sehingga pembaca memiliki pengantahuan dan teknik dasar agar bisa dipublikasikan. Namun disini Penulis tidak mencantumkan metode apa yang digunakan sehingga sebagai pengreview tidak dapat mengetahui jenis data yang diambil

Kemudian membahas tentang keselarasan tujuan penelitian dengan output dari penjelasan sudah sesuai, pokok bahasan difokuskan pada Analisa SWOT untuk strategi pengembangan agribisnis kelapa sehingga nantinya menghasilkan strategi dan strategi itu akan menghasilkan kebijakan operasional yang akan dipilih.

Terlepas dari itu semua, pada segi pengunaan Bahasa penulis mampu mengunakan Bahasa yang mudah dipahami, sehingga maksud dari apa yang akan dibahas dapat diserap baik oleh para pembaca.

  • Leason Learned

Keberadaan alam Indonesia yang subur bermanfaat banyak dengan kualitas tanaman yang tumbuh didalamnya. Pada aspek perkebunan kelapa sawit yang terus mengalami kenaikan dari tahun ketahun yang nantinya akan menimbulkan banyak sisi negative dan positif pada daerah maupun lingkup negara sebaiknya peran pemerintah juga melindungi dengan kebijakan

Aspek lingkungan juga penting untuk tetap dilestarikan, pada kenyataannya perkembangan agribisnis kelapa juga mengakibatkan Kerusakan unsur hara dan air dalam tanah, Peneliti lingkungan dari Universitas Riau, Ariful Amri Msc, pernah meneliti kerusakan tanah karena perkebunan kelapa sawit. Penelitian itu menyimpulkan bahwa, dalam satu hari satu batang pohon sawit bisa menyerap 12 liter unsur hara dan air dalam tanah. Dan juga praktek konversi hutan alam untuk pembangunan perkebunan kelapa sawit seringkali menjadi penyebab utama bencana alam seperti banjir dan tanah longsor

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun