Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sang Pembelajar, Belajar, dan Mengajar

1 Februari 2021   06:00 Diperbarui: 1 Februari 2021   08:35 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sang Pembelajar, Belajar dan Mengajar.

   "Cara belajar yang cepat adalah dengan mengajar," kata Dr Julinda Siregar, seorang ahli pendidikan dan dosen di berbagai perguruan tinggi pendidikan keguruan di Jakarta.

Hal ini disampaikannya dalam acara Peluncuran Buku "Semangat Pagi Indoesia, Dialog Sang Kakek dan Sang Cucu,"  Penulis Aldentua Siringoringo terbitan BPK Gunung Mulia Jakarta pada tanggal 6 November 2020 yang lalu yang disiarkan Live di YouTube Sang Kakek Network Channel. Beliau menjadi salah satu pembicara dalam peluncuran buku tersebut.

Terinspirasi dari hal tersebut, penulis sebagai seorang pembelajar dan yang masih terus belajar menulis  mencoba menerapkan hal tersebut. Dan kebetulan, beberapa saat sesudah itu, seorang mahasiswa yang baru saja di wisuda menghubungi lewat WA, ingin tulisannya dimasukkan dalam sebuah majalah di Jakarta. Saya merekomendasikan dan beberapa hari tulisannya dimuat di majalah tersebut bersi Online.

Lalu diskusi kami berlanjut dengan mahasiswa tersebut. Dia menyampaikan ingin dibimbing menulis lebih terarah. Wah, bagaimana penulis yang merasa sebagai pembelajar dan sedang belajar menulis juga mau mengajar. Tetapi kembali terngiang ucapan ahli pendidikan seperti dikutip diatas. Kami merancang sebuah grup WA dengan catatan dia harus mengajak teman-temannya yang mau belajar menulis sebanyak 10-12 orang.

Dengan semangat yang luar biasa, dia mengumpulkan teman-temannya menjadi sebuah grup WA yang menjadi ajang belajar dan berbagi tentang kepenulisan. Penulis meminta mereka untuk mulai menulis dan mengirimkannya kepada saya. Yang sudah mengirim tulisan akan diberikan hadiah buku sesuai yang mereka inginkan.

Wow, ada tiga orang yang mengirimkan tulisannya. Dan saya mengirimkan buku hadiah yang mereka inginkan ditambah buku Pencerahan Tanpa Kegerahan dan Semangat Pagi Indonesia.

Eh, dampak dari hadiah buku tersebut, grup WA ini yang semula anggotanya baru enam orang, karena cerita grup dan hadiah buku dimuat di story Instagram, para sahabat dari mereka ingin ikut dalam grup tersebut. Bertambahlah anggotanya menjadi 13 orang. Mereka menamakan grup WA nya Writing is Fun (WIF).

Semua mereka menginginkan menjadi penulis, tetapi tidak tahu harus bagaimana memulai dan belajarnya dimana. Lalu kami rancanglah pelatihan menulis.

Program pertama adalah 7 hari menulis. Setiap hari penulis memberikan topik yang harus mereka tulis dan harus mengirimkan ke grup WA sebelum jam 22.00 WIB. Siapa yang tercepat mengirim setiap hari mendapat satu nilai. Nilai tertinggi akan mendapat hadiah sebuah buku. Dan siapa yang konsisten menulis selama 7 hari akan mendapat hadiah sebuah buku.

Setelah program menulis 7 hari, kami mengadakan zoom pada hari Sabtu, 30 Januari 2021 yang lalu. Itulah pertemuan dan perkenalan pertama kami anggota grup WA WIF tersebut. Sebelumnya penulis juga belum mengenal mereka. Lalu masing-masing diminta memperkenalkan diri dan bagaimana kisa masuknya ke grup WIF dan bagaimana kesan mengikuti program latihan 7 hari menulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun