Mohon tunggu...
Mustafa Kamal
Mustafa Kamal Mohon Tunggu... Guru - Seorang akademisi di bidang kimia dan pertanian, penyuka dunia sastra dan seni serta pemerhati masalah sosial

Abdinegara/Apa adanya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Waspadai Radang Tenggorokan, Bisa Jadi DBD!

11 April 2018   21:51 Diperbarui: 11 April 2018   22:06 8183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Putri Kecil kami 5 tahun, pagi Selasa dini hari terbangun dari tidurnya sambil menangis. Ketika di gendong tubuhnya terasa panas, di cek dengan termometer  diketiaknya  suhu tubuhnya sudah 39 C. Cepat-cepat kami minumkan parasetamol anak. Putri kecil kami terus rewel tidak mau tidur. Setelah sejam suhu tubuhnya sedikit turun menjadi 38 C.

Pagi pukul 06.00 WIB kami segera bawa ke Dokter anak yang buka pagi. Putri kami di diagnosa radang tenggorokan, dan diresepkan obat puyer demam dan puyer yang didalamnya ada antibiotik,  obat radang dan batuk pilek. Seharian itu putri kami terus rewel tidak mau makan dan minum. Maunya minta digendong terus.

Demamnya setelah diberi obat demam dari dokter hanya turun ke 38 C, dua jam kemudian naik lagi ke 39 derajat, kami panik. Kami telpon dokternya boleh diberikan per empat jam, karena baru selang dua jam dri pemberian obat demam  di kompres saja hingga 4 jam baru diberikan lagi. 

Sehabis Magrib suhunya naik menjadi 40,5 C. Kami langsung larikan ke UGD Rumah Sakit terdekat karena baru selang sejam dari pemberian obat demam dan suhunya tidak turun-turun malah naik. Di UGD putri kami diberikan obat cair yang dimasukkan lewat dubur.

Selang dua jam suhunya turun menjadi 38 derajat, karena putri kami rewel minta pulang akhirnya kami minta dirawat dirumah saja, pun diagnosa dokter yang jaga UGD malam itu sama putri kami kena radang tenggorokan dan ada amandel juga.

Malam itu kami berjaga karena putri kami rewel terus, hanya mau makan dan minum sedikit. Besok paginya hari Rabu, kami bawa lagi ke dokter anak. Resep antibiotiknya ditambah dan obat puyer demamnya diganti serta ditambah obat lambung karena putri kami mengeluh sakit perut dan muntah dua kali pagi itu. Dokter menyebutkan anak kami ada maag. Diberi makan sedikit-sedikit tapi sering. 

Malamnya demamnya sudah turun dan tak naik lagi. Hanya saja mengeluh sakit perut. Kamis pagi putri kami sudah bisa makan sedikit tapi maunya tidur terus. Baru sejam tidur bangun dan minta digendong terus. Lalu kembali mengeluh sakit perut. Siangnya muntah satu kali mengeluarkan isi perutnya yang makan pagi sedikit serta lendir bening.

Kami mengira dahaknya yang keluar. Sepanjang malam jum'at putri kami tidak bisa tidur, dia mengeluh sakit perut yang hilang timbul. Hingga jum'at sore putri kami nampak lemah dan lesu, minta digendong terus. Rewel dan suka marah jika keinginannya tidak dituruti. 

Akhirnya sorenya kami bawa kembali ke Dokter anak. Dokter anak mengatakan ini karena radangnya masih belum berkurang dan maagnya. Kami dilarang memberikan makan lauk yang digoreng, susu, jajanan berpengawet, coklat dan lain-lain. Cukup diberi makan tahu, tempe dan nasi serta air putih saja. Lalu kami menanyakan perlu nggak dok cek darah? 

Kata dokternya nggak perlu, tapi kalau ingin cek darah boleh juga, kami diberikan surat pengantar cek darah untuk dibawa ke RS tempat dokternya berdinas. Setelah dicek darah Leukosit dan trombosit putri kami ternyata rendah. Leukosit 2600 (normal 4000-10.000) dan trombosit 123.000 ( normalnya 150.000 - 400.000).

Ketika ditunjukkan hasilnya ke perawat dibagian dokter anak, perawat tersebut kemudian menelpon dokter anak yang bersangkutan, ketika disambungkan ke kami dokternya mengatakan anak kami ada gejala demam berdarah dan harus dirawat. Kami pun pasrah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun