Mohon tunggu...
Jejak Bercerita
Jejak Bercerita Mohon Tunggu... -

Sekilas Diri ku #Alce# Ini blog pribadi ku seorang pengelana. Blog ini aku buat untuk menjadi ajangku belajar menulis, menulis tentang apa saja. Tentang berbagai macam hal yang aku temui sehari hari, pemikiran2 ku, atau pengalaman2ku disaat aku pergi ke suatu tempat sehingga pengalaman itu tidak hilang begitu saja tapi bisa menjadi memory yang indah dalam bentuk tulisan. Dan semoga dengan menuliskannya, bisa menjadi ajang informasi dan bermanfaat bagi yang membacanya. Siapapun boleh setuju atau tidak dengan tulisan ku. Tapi saya tidak perlu menunggu orang lain untuk setuju dengan apa yang saya tulis, karena setiap orang punya hak atas dirinya sendiri dan bebas mengungkapkan apa yang ingin dia ungkapkan dan memiliki sudut pandang sendiri akan sebuah obyek. Hidup ini ada positive dan negativenya bagaikan Yin dan Yang yang selalu bersinergi. Saya seseorang yang open minded yang dapat menerima pendapat dan kelebihan orang lain juga mampu menerima kritikan secara terbuka dengan positif. Dan kritikan kalian tentang tulisan2ku akan membantu ku untuk menulis lebih baik lagi. Terima kasih atas kunjungan Anda ke blog saya, semoga tulisan saya ada manfaatnya. Salam Hangat, Alce Ganyau

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Cerita Lengkap tentang Maroko

17 Mei 2018   03:24 Diperbarui: 17 Mei 2018   03:52 4465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
di daerah yang bukan kota besar, cuma ada lekaki dan wanita tua dijalan dan di pasar

 April sepertinya adalah waktu yang terbaik. Karena kalau di pesisir pantai pasti sudah hangat, tidak perlu berjaket tebal. Laut masih belum bisa direnangi karena airnya masih dingin berkisar 20-23 derajat saja. 

Di Daerah seperti Chefchaouen, Fez, Rabat, Casablanca, Marrakesh, Merzouga dan Mhamid cuaca sangat sempurna untuk siang hari. Sudah seperti musim panas. Tidak perlu pake jaket tidak perlu pake baju tebal. Tapi kalau lepas tengah malam masih akan terasa dingin banget jadi saya sarankan tetap bawa baju tebal ya. Kalau tidak, di hotelpun pasti menyediakan selimut ambal tebal.

Bulan Mei-juni, Cuaca pasti sudah panas dimana mana sama panasnya seperti di Indonesia, tapi dari Marakesh sampai ke Padang gurun sana panas sudah mulai menyengat banget. Bahkan untuk bulan Juni sudah mulai sedikit yang mau ke padang gurun karena orang biasanya sudah tidak tahan akan panasnya yang menyengat bagai di neraka.

Dari bulan Juli sampai September aktivitas turis ke gurun sudah tidak ada. Tidak ada yang mau kesana. Orang lokal bahkan termasuk suku Nomad yang berada disana pun semua memilih tinggal di rumah saja karena tidak kuat akan panasnya padang gurun yang panas. 

Biasanya mereka akan pergi kedesa atau berkelana ke kota mencari pekerjaan sementara atau mengemis di kota. Mereka akan balik lagi ke gurun setelah musim berganti dan panas mereda.

Makanan, Makan apa saja di Maroko? 

Makanan yang paling terkenal di Maroko adalah Tajin. Tajin itu ada dimana mana. Ada Tajin daging dan ada juga Tajin vegetarian. Saya terus terang tidak terlalu menyukai Tajin, di Maroko saya memakan Tajin cuma 3x stelah itu enek dan gak mau lagi karena kurang cocok dengan bau jinten dan kunyit nya mereka. Kunyit yang mereka pake tidak sama dengan kunyitnya kita.

Makanan terkenal yang agak cocok di lidah saya adalah Kefta. Kefta ini adalah daging giling (bisa juga cuma dipotong2) yang diberi bumbu khas maroko dibuat bulat spt bakso lalu di tusuk dan dibakar seperti sate, tapi kalo makan ini tiap hari juga bosan kaan...

Couscous adalah makanan terkenal lainnya. Tapi couscous adalah makanan tradisional yang mengandung unsur tradisi ke agamaan. Couscous tidak dimakan setiap hari dan tidak dijual dimana-mana tetapi couscous dimakan pada hari besar agama atau tiap hari Jum'at dimana hari Jum'at adalah hari istirahat dan hari penting untuk keluarga berkumpul dengan keluarga atau teman2nya bagi orang Maroko. Biasanya masing2 keluarga akan memasak couscous dirumahnya dan kalo kamu di undang makan berarti termasuk beruntung karena bisa di ajak merasakan masakan keluarga ini.

Terus terang 14 hari travelling di Maroko membuat saya cukup kesulitan soal makanan. Menurut saya type makanannya kurang variatif, kebanyakan daging dan sedikit sayur. Kalaupun ada, masaknya juga ya gitu2 aja jadi cepat bosan. Aaahh....maklum daerah padang gersang pikir saya, jadi mana mungkin banyak sayurnya?

Hal yang baik kalau bisa, bawalah bekal mu sendiri dari negara mu. Bawa Indomie itu sesuatu banget disini. Kalau untuk saya sendiri, setiap kali travelling saya selalu membawa Salami dan Ham, pisau kecil, butter dan kopi mix dan teh dari Indonesia. Jadi kalau tidak suka makan diluar saya tinggal beli roti dan bikin sendiri sandwich saya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun