Mohon tunggu...
Albert Panogu
Albert Panogu Mohon Tunggu... Lainnya - Marhaenisme

Bersedialah menerima nasib jika bertahan sebagai intelektual yang merdeka : sendirian, kesepian, dan penderitaan. Soe Hok Gie dalam bukunya: catatan seorang demonstran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Indonesia Sudah Jauh Tertinggal

28 Januari 2020   16:00 Diperbarui: 28 Januari 2020   16:16 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo By : Kalimantan-bisnis.com

Semakin hari manusia dihadapkan dengan situasi yang terus berkembang dan pembaharuan, alat-alat semakin canggih dan mulai menggantikan sedikit banyak pekerjaan manusia. Di negara-negara maju bahkan untuk pelayan hotel sudah menggunakan robot canggih untuk mengoptimalkan pelayanan kepada customer daripada manusia. Lantas, apakah yang akan menjadi pekerjaan manusia di  masa depan? 

Banyak sekali saya baca di berita-berita terkait berkurangnya jam kerja selama satu minggu dari 40 jam, ada yang mengatakan cukup 4 jam perhari nya dengan 1 hari libur dalam seminggu, hingga survei bahwa 2 jam perhari dengan 1 hari libur dalam seminggu. Survei ini untuk menentukan bahwa seberapa produktif kah manusia dalam bekerja. 

Saya jadi berpikir,bagaimana mungkin manusia bisa produktif  dengan kerja 2 jam sehari. Sedangkan jam kerja normal (8 jam) pun kadang  kurang dan diperlukan waktu tambahan atau lembur, dan itu merupakan celah untuk karyawan untuk mendapatkan uang lebih sebagai masukannya. Saya pun tersadar bahwa survei tersebut di lakukan di negara-negara maju Asia seperti Jepang, Korea, Singapura, dll. Negara-negara tersebut sudah jauh melangkah didepan kita, mulai dari literasi yang tinggi hingga pola hidup yang teratur. 

Hal inilah yang membuat mereka mempunyai budaya yang teliti, cepat dan merasa mempunyai tanggung jawab besar dalam pekerjaan mereka. Hidup yang sangat disiplin membuat mereka sangat menghargai waktu. Itulah kenapa mereka cepat membuat dan menciptakan sesuatu hingga berhasil menjadi bagian dari produk berlabel yang mendunia.

Lalu bagaimana untuk jam kerja? Ya, mereka sudah mulai mengkaji agar jam kerja manusia dikurangi dan untuk dunia produksi cukup hadirkan robot dalam melakukan sebuah pekerjaan rutinitas. Manusia tidak lagi diporsir dari sisi jasmaninya, melainkan menguras pikirannya untuk menciptakan sesuatu atau membuat terobosan baru didalam industri. Mungkin itu alasan banyak nya pekerja yang stress disana dan banyak juga yang memilih untuk mengakhiri hidup. 

Tetapi dengan jam kerja yang mungkin akan diterapkan dalam waktu 4 jam, mereka akan lebih banyak waktu untuk beristirahatdan mencari kesenangan sekedar menghilangkan stress. Pekerja Indonesia harus segera berbenah dalam memandang kedepan, jika tidak ingin pekerjaannya diambil alih oleh robot. Karna dimasa yang akan datang, robotlah yang banyak memenuhi kebutuhan dalam segala aspek lini kehidupan manusia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun