Mohon tunggu...
Alberto Nainggolan
Alberto Nainggolan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Hidup bukanlah mengikuti Aliran, Namun membuat Arus kedepannya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Transformasi Sikap Senioritas dalam Pendidikan: Menuju Lingkungan Belajar Inklusif dan Kolaboratif

12 Mei 2024   19:00 Diperbarui: 13 Mei 2024   09:47 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sikap senioritas yang berlebihan dan tidak terkendali dapat membawa dampak negatif yang serius terhadap lingkungan pendidikan. Hal ini tidak hanya mengganggu proses pembelajaran dan pertumbuhan pribadi mahasiswa, tetapi juga menciptakan atmosfer yang tidak kondusif bagi kolaborasi, kerjasama, dan penghargaan terhadap perbedaan di antara anggota komunitas pendidikan.

Selain itu, penguatan TPPK dengan memastikan tersedianya sumber daya dan infrastruktur yang memadai, serta pembentukan mekanisme penanganan yang responsif dan adil, juga menjadi langkah penting dalam menjaga lingkungan pendidikan yang sehat dan aman bagi semua individu.

Melalui upaya-upaya ini, diharapkan bahwa sikap senioritas yang merugikan, terutama yang berpotensi berkembang menjadi perilaku kekerasan, dapat diatasi dengan efektif. Dengan demikian, lingkungan pendidikan dapat menjadi tempat yang lebih inklusif, kolaboratif, dan berbudaya, yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan optimal bagi semua anggota komunitas pendidikan.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun