Mohon tunggu...
Albar Rahman
Albar Rahman Mohon Tunggu... Lecturer, Editor, Writer and Founder of sisipagi.com

Menulis dan membaca sejarah, penikmat kopi, pecinta budaya juga sastra. Kini menjadi suami siaga untuk nyonya tercinta sebagai pekerjaan tetap.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Hey Pejuang, Semangat Ya

16 Oktober 2025   20:01 Diperbarui: 16 Oktober 2025   20:01 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada sosok pejuang tak memiliki laras senjata namun ia menjadikan tubuhnya utuh sebagai senjata sekaligus peluru untuk berjuang. Serangan dan sakit bertubi-tubi diterimanya, demi menanti amanah sekaligus hadiah besar dalam hidupnya. Dia adalah: bumil alias ibu hamil.

Perjuangan kehamilan bukan hal yang mudah. Ini merupakan perjuangan teramat berat lagi panjang. 

Sebagai suami perannya sangat menentukan. Banyak ahli dan pakar baik dokter kandungan hingga psikolog menyarankan perhatian sepenuhnya untuk mereka yang tengah berjuang hebat ini: ibu hamil. 

Ya, tepat saat ini nyonya mengalami usia kehamilan 9 bulan. Artinya tinggal menghitung hari kami berdua InsyaAllah diberikan amanah besar dari Sang Pencipta. Bantu doanya semoga kami mampu mendidik amanah berharga ini. 

Hari ini nyonya mendapat rujukan ke rumah sakit spesialis ibu dan anak. Salah satu RS rekomendasi di kota Jombang.

Kami berdua selalu sepakat bahwa mempercayakan kehamilan perdana di tempat yang spesialis. Pertimbangannya sederhana: kami baru belajar dan mencoba selalu memberikan yang terbaik untuk amanah besar ini. 

Untuk pembaca kami ingin sedikit berbagi pengalaman berharga selama awal pernikahan hingga perjalanan mengemban amanah di kandung badan selama 9 bulan. Kata kuncinya tidak menyenangkan tapi membahagiakan hehe. Alhamdulillah.

Sang Pejuang 

Perjuangan seorang ibu memang luar biasa dahsyatnya. Saya menyaksikan sendiri betapa nyonya harus bertempur saban harinya.

Menahan sakit secara fisik, gempuran mental dan ujian lainnya di sana-sini. 

Kiai kami pernah berpesan, "le yang sabar ya, nanti ujian kalian akan datang dari berbagai arah, entah ekonomi, keluarga, tetangga. Kalian kudu sing sabar ya".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun