Mohon tunggu...
Albar Rahman
Albar Rahman Mohon Tunggu... Lecturer, Editor, Writer and Founder of sisipagi.com

Menulis dan membaca sejarah, penikmat kopi, pecinta budaya juga sastra. Kini menjadi suami siaga untuk nyonya tercinta sebagai pekerjaan tetap.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Generasi Muda NU: Antara Jurnalisme dan Kesufian

9 Februari 2025   12:20 Diperbarui: 9 Februari 2025   12:20 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menulislah layaknya jurnalis---tajam, lugas, berani---dan refleksikan seperti sufi---dalam, jernih, menyejukkan.

NU butuh narasi baru. Bukan sekadar berita rutin, tapi pemikiran yang hidup.

Tulisan yang menggugah, bukan hanya mengabarkan. Sebab, sejarah Islam diwarnai oleh tulisan alias peradaban ilmu pengetahuan.

Maka, wahai generasi muda, ambil pena dan menulislah. Karena dengan tulisan, kita ada. Dan dengan menulis, kita ikut merajut peradaban.

Pilihan Militan: Menjauh dari Politik?

NU dan politik---dua hal yang selalu berdampingan, tapi juga sering bersilang jalan. Kini, generasi baru dihadapkan pada pilihan: tetap bermain dalam politik atau mengambil jalan lain?

Justru menjauh dari politik bisa jadi pilihan paling militan. Mengapa? Karena perjuangan tidak selalu harus di jalur kekuasaan.

Politik praktis sering kali menggerus idealisme, sementara perjuangan yang lebih fundamental justru berada di luar sistem. Keadilan, kemaslahatan, kesejahteraan---itulah ladang perjuangan sejati.

Lihatlah mereka yang bekerja di bidang pendidikan, sosial, lingkungan, atau ekonomi. Mereka tak berada di kursi kekuasaan, tapi dampaknya nyata.

NU hari ini harus kembali ke ruhnya: mengayomi, bukan hanya berpolitik. Karena kekuatan NU sejatinya ada di umat, bukan di ruang negosiasi kekuasaan.

Soft Power NU: Keislaman dan Kebangsaan

NU selalu berbicara tentang Islam rahmatan lil 'alamin dan kebangsaan. Dua hal yang sering dianggap berbeda, padahal justru itulah kekuatan utama.

Soft power NU bukan lobi politik atau manuver partai. Soft power NU adalah nilai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun