Mohon tunggu...
albarian risto gunarto
albarian risto gunarto Mohon Tunggu... saya datang saya lihat saya lalui saya tulis

bapak-bapak yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Ketika Dengkul Ketemu Dagu di Sindoro

24 September 2025   18:51 Diperbarui: 25 September 2025   08:06 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tim awal yang terdiri dari Mas Andi,Mas Hadi, Mas Eko, Mbak Atik, Mas Toni, Sekli dan Attila hanya butuh waktu 1,5 jam untuk mencapai Watu Tatah ini melewati jalur lama.

Perjumpaan kembali

Merayakan di dalam Kabut (dok.evva)
Merayakan di dalam Kabut (dok.evva)

Sesampai di Watu tatah kami bertemu dengan Tim Awal yang memutuskan untuk tidak naik ke Puncak. Kami berfoto sejenak dan dan kemudian makan nasi bungkus yang kami siapkan. Tidak terlalu lama kami berada disini, karena pemandangan yang tidak indah karena sedang kabut, beberapa dari kami mengalami gejala AMS yang ditandai dengan pusing kepala.

Puncak Tidak akan kemana-mana (dok.evva)
Puncak Tidak akan kemana-mana (dok.evva)

4 orang yang tetap naik ke Puncak, yakni Mas Andi, Mas Hadi, Sekli dan anggota termuda yang masih Kelas 9, Attila. Mengabarkan jika sudah sampai di tujuan dalam keadaan aman. Walaupun cuaca sangat berkabut dan berangin.

Tim Pemuncak Sindoro (Dok. Attila)
Tim Pemuncak Sindoro (Dok. Attila)

Kebalikan dari saat berangkat, perjalanan turun dari Watu Tatah menggunakan jalur lama yang bebatuan. Karena ada anggota perjalanan yang baru mengikuti trip di gunung 3000 ribuan, kami sedikit bersabar untuk memberikan petunjuk jalur yang harus dilewati.

Tim ketiga memberi kabar bahwa mereka tidak jadi naik tapi langsung balik menuju Base camp. Perlahan kami menyusuri jalan sekaligus menunggu Tim yang naik ke Puncak.

Tetap bahagia (dok.camel)
Tetap bahagia (dok.camel)

Cerita Para Pemuncak

Para Pendekar Aspala (dok pri)
Para Pendekar Aspala (dok pri)

Cukup lama, kami tidak bertemu dengan Tim yang naik ke puncak. Saya sangat khawatir, terjadi sesuatu dengan mereka, apalagi tadi sempat bertemu dengan dua orang anak seusia kelas 11 yang mengatakan mereka diatas tadi menolong orang yang kehilangan HP. Saya khawatir itu Si Thole.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun