Mohon tunggu...
albarian risto gunarto
albarian risto gunarto Mohon Tunggu... Freelancer - saya datang saya lihat saya lalui saya tulis

bapak-bapak yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Penyebaran HIV Akibat Dilema Kebijakan

16 Agustus 2022   13:04 Diperbarui: 16 Agustus 2022   13:12 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Ilustrasi) sepercik cahaya kecil bagi kasus HIV karena prostitusi  -foto:dok.pri-

Ternyata sang kakak -dan ibunya juga- sudah tahu kondisi sebenarnya. Mereka sudah mendengar tertularnya Bunga karena jatuh ke lembah prostitusi di daerah tersebut. Kabar ini tentunya merupakan kabar buruk bagi mereka, aib yang ada didepan mata.

"arep tak gowo mulih ae, bojone yo ra enek" kata kakaknya sedikit geram. Ibu bunga juga membenarkan "iyo mas timbang ra enek sing ngramut".

"sak bayine pisan?"tanya teman saya. Kakaknya menyahut "bayine meninggal, jane negative (hasil) tes-e".

Teman saya, yang sering berbincang dengan ketua komunitas penderita HIV memberikan beberapa tips, termasuk kesanggupan untuk mengantarkan bunga datang ke klinik khusus HIV di RSUD Jombang yang pelayanannya gratis tersebut.

Sang kakak yang akan siap mengatarkan, jika nanti adiknya jadi mau dia ajak pulang ke Jombang.

Mereka berdua pamit karena akan ke kantor BPJS Kesehatan untuk mengurus aktivasi dengan membawa rekom dari dinas airmata ini.

Saya yang melihat kepergian mereka berdua dari balik kaca hanya bisa berdoa semoga urusannya dipermudah.

Dilema Untuk Pemerintah Daerah

Tretes Prigen Pasuruan, sebuah tempat yang identik dengan bisnis kenikmatan sesaat. Hawanya yang dingin di kaki gunung welirang dan arjuno mendukung berkembangnya bisnis tersebut. Banyaknya villa dan penginapan menjamin tetap berlangsungnya aktivitas ini.

Dulu, ada lokalisasi besar di kawasan ini seiring jatuhnya orde baru, lokalisasi ini ikut bubar. Tidak ada lokalisasi menjadikan para kupu-kupu malam menjajakan dirinya tanpa pantauan.

Akibatnya jelas, pengawasan semakin sulit dilakukan. Apalagi prostitusi online juga semakin banyak. Semakin mempersulit yang sudah susah untuk dilakukan.

Pada kasus covid-19, yang dengan mudahnya meminta seseorang menunjukkan hasil tes PCR/Antigen. Di dalam dunia prostitusi tentunya akan sulitbahkan mustahil  dilakukan. Seorang PSK tidak bisa meminta calon tamunya menunjukkan hasil tes VCT begitu juga sebaliknya, seorang tamu tidak akan mungkin meminta hasil tes VCT kepada sang penjaja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun