Mohon tunggu...
Andi Ardianto
Andi Ardianto Mohon Tunggu... Guru - Guru SD IT Insan Cendekia

Semoga tulisan yang saya hasilkan bisa menjadi amal yang terus mengalir.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Review Buku Haji Jalur Langit

14 Februari 2024   10:44 Diperbarui: 14 Februari 2024   10:47 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumen Pribadi

Sebenarnya sejak buku ini belum terbit saya sudah membaca tulisan-tulisan Fahd Pahdepie di akun FB-nya. Ketika tulisan tadi dibukukan saya tambah antusias karena saya masih tergolong pencinta buku cetak dibandingkan versi online.

Buku ini menarik dan menyentuh. Dikemas dengan bahasa yang ringan dan mudah dipahami sehingga mudah dicerna oleh semua kalangan.

Benar kata Fahd bahwa haji itu undangan. Sebagaimana dalam prolog di judul "Empat Panggilan Haji' (hal. 9), Fahd melewatkan tiga kali kesempatan haji di usia yang sangat muda. Momen itu menandakan bahwa memang kuasa mengundang ada pada Allah.

Panggilan haji yang keempat ini saya rasa kemudian menjadi hadiah bukan hanya bagi Fahd tapi juga para pembaca karena dari sana akhirnya lahir buku yang mengandung banyak hikmah ini.

Di antara yang menarik juga ada di judul "Dilepas dengan Do'a" (hal. 21). Di sana ada cerita beberapa orang yang tertunda keberangkatannya padahal memiliki banyak sumber daya yang sangat cukup untuk berangkat. Dia memiliki koneksi dengan otoritas pembuat keputusan mulai dari kantor pemerintah propinsi, kemenag, bahkan kedutaan Arab Saudi.

Nyatanya hal itu bukanlah jaminan mulusnya keberangkatan.

Maka benar sekali lagi bahwa penyelenggara haji adalah pemerintah negara masing-masing, pengelolanya adalah raja Saudi, tapi yang memiliki rumah adalah Allah. Kalau tuan rumah belum berkenan memanggil maka pintu belum akan terbuka (hal 23).

Tulisan "Cinta Terpisah 36 Gerbang Masjid Nabawi" (hal.45) juga sangat menyentuh. Seorang istri berpisah dengan suaminya. Fahd mengatakan bahwa itu adalah cara Rasulullah agar ibu tersebut melihat Masjid Nabawi di banyak sudutnya.

"Rasulullah menang seromantis itu, terkadang mengajarkan cinta kepada para tamunya dengan cara yang tidak terduga" kata Fahd mengomentari kisah bagaimana seorang ibu dan suaminya berpisah (hal. 50).

Ada banyak judul tulisan yang membuat saya berlama-lama meresapi isinya. Dari semua itu tulisan "Sepertiga Malam Bersama Syaikh Haitsam" (hal.62) adalah yang paling lama saya baca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun