Salah satu kisah yang membekas adalah saat ia membimbing siswa yang enggan ikut lomba melukis hingga berhasil menjadi juara, membuktikan bahwa keyakinan dan dukungan tulus bisa menumbuhkan kepercayaan diri.
Bagi Ustadz Luthfi, menjadi wali kelas adalah amanah spiritual, bukan tugas administratif semata. Ia mendampingi 24 siswa setiap hari dengan penuh cinta, kesabaran, dan keikhlasan. Sosoknya diakui sebagai teladan di MA Al-Azhar Asy-Syarif, dihormati bukan karena ketegasan semata, tetapi karena ketulusan dan keteladanan.
Pada akhirnya, sosok Ustadz Luthfi mencerminkan makna sejati dari firman Allah dalam Surah Al-Mujadilah ayat 11, bahwa Allah meninggikan derajat orang-orang beriman dan berilmu. Ia adalah cahaya di tengah gelapnya zaman, guru yang tak hanya mencerdaskan pikiran, tetapi juga menumbuhkan jiwa dan akhlak generasi muda.
*****
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI